Page 827 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 827
M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)
(subjek) berpindah secara sukarela (voluntary) ke lokasi
tanah yang tersedia,.(3) Subyek dan Obyek di Satu Lokasi
yang Sama. Model ini untuk keadaan di mana subyek dan
obyek berada di lokasi yang sama. Secara skematis,ketiga
model dasar delivery system obyek Reforma Agraria tersebut
dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Model dasar meknisme dan delivery system
Model Dasar Mekanisme Penyatuan ObyekSubyek Delivery Obyek
-
Perolehan tanah dari Kepemilikan
M1 penerimaan Negara V1 perorangan
Obyek
M2 Pelepasan dan Penerimaan Kepemilikan
perolehan tanah P1 secara V2 bersama
langsung
Kewajiban badan usaha
M3 menyediakan tanah V3 Kepemilikan
Model II Model III Model I Badan Usaha
(S ? O ) (O ? S ) (O ? S ) M4 Tukar-menukar tanah
secara langsung Obyek& V4 Kepemilikan
Subyek PPAN perorangan
Tukar-menukar tanah telah berada P2 Perusahaan
M5 guna menyelesaikan pada lokasi patungan Kepemilikan
konflik yang sama V5 bersama
Subyek Tukar-menukar tanah
M6 secara tidak langsung Kepemilikan
& menyelesaikan konflik V6 perorangan
Melalui Kepemilikan
Mendekatkan subyek P3 perusahaan V7 bersama
M7 patungan
ke obyek PPAN
Keterangan : Kepemilikan
,
- M= mekanismeV =varian V8 Badan Usaha
- Mekanisme,sistem dan varian dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai
dengan karakteristik subyek obyek dan masing-masing wilayah
-
:
- Perusahaan patungan Pemerintah Pemdapenerima manfaat badan usaha
Guna menjamin terlaksananya Reforma Agraria akan
disempurnakan peraturan perundang-undangan yang
bersifat operasional, termasuk yang berkaitan dengan
kelembagaan reforma agraria. Kelembagaan Reforma Agraria
dibagi dalam dua kelompok kelembagaan, yaitu: (1)
lembaga yang berfungsi menetapkan kebijakan, koordinasi
dan pengendalian reforma agraria, serta (2) Lembaga yang
berfungsi mengelola dan membiayai reforma agraria.
780

