Page 825 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 825
M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)
oleh undang-undang.
Sering dipertanyakan oleh berbagai pihak, siapa pene-
rima manfaat reforma agraria? Penerima manfaat reforma
agraria adalah rakyat miskin. Semua tanah yang dialoka-
sikan untuk reforma agraria pada prinsipnya untuk rakyat
miskin. Kriteria miskin disusun secara hati-hati dan menda-
lam, dengan mempertimbangkan berbagai standar kemis-
kinan. Penyusunan kriteria penerima manfaat berdasarkan
pendekatan hak-hak dasar rakyat (basic rights approach), yang
merupakan hak yang universal dan dijamin oleh konstitusi.
Kemudian diperoleh 3 (tiga) variabel pokok dalam mene-
tapkan kriteria: kependudukan, sosial-ekonomi, dan
penguasaan tanah. Dari ketiga variabel ini akan ditetapkan
kriteria umum, kriteria khusus dan urutan prioritas. Proses
seleksi penerima manfaat dapat dilihat pada Gambar 1.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana mekanisme dan de-
livery system reforma agraria? Data menunjukkan bahwa
kantong-kantong kemiskinan berada terutama berada di
hampir semua provinsi di Pulau Jawa, kemudian provinsi
Sumatera Utara dan Provinsi Sulawesi Selatan. Sedangkan
tanah yang dialokasikan sebagian besar tersedia di luar
provinsi tersebut. Dengan perkataan lain, penerima manfaat
(subyek) reforma agraria tidak berada dalam satu lokasi
dengan tanah yang tersedia (obyek). Namun terdapat pula
keadaan dimana penerima manfat berada pada lokasi yang
sama dengan tanah yang tersedia. Keterpisahan antara
penerima manfaat dengan tanah yang dialokasikan
memerlukan desain sosial dan ekonomi, sehingga penerima
manfaat dan tanahnya berada pada lokasi yang sama. Dari
pendalaman diperoleh 3 (tiga) model dasar mekanisme dan
778

