Page 851 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 851

M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)

            MPR ini telah mengawali konsensus dan komitmen seluruh
            bangsa Indonesia untuk menjalankan kembali reforma agra-
            ria demi mewujudkan distribusi penguasaan dan peman-
            faatan tanah yang adil dan dapat melahirkan kesejahteraan
            rakyat.
                Selanjutnya MPR mengeluarkan Ketetapan Nomor IX/
            MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan
            Sumberdaya Alam, yang dimaksudkan untuk memberikan
            dasar dan arah pembaruan agraria yang adil, berkelanjutan
            dan ramah lingkungan serta untuk memastikan penguatan
            kelembagaan untuk menanganinya. Dalam Pasal 3 Kete-
            tapan ini dinyatakan: “Pembaruan agraria mencakup suatu
            proses yang berkesinambungan berkenaan dengan penataan
            kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan peman-
            faatan sumberdaya agraria, dilaksanakan dalam rangka ter-
            capainya kepastian dan perlindungan hukum serta keadilan
            dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia”.
                Secara rinci, Ketetapan MPR No. IX ini memberikan
            mandat mengenai arah kebijakan pembaruan agraria yang
            tersebut dalam Pasal 5 sebagai berikut:
            a.  Melakukan pengkajian ulang terhadap berbagai pera-
                turan perundang-undangan yang berkaitan dengan
                agraria dalam rangka sinkronisasi kebijakan antarsektor
                demi terwujudnya peraturan perundang-undangan yang
                didasarkan pada prinsip-prinsip sebagaimana dimaksud
                Pasal 4 Ketetapan ini.
            b.  Melaksanakan penataan kembali penguasaan, pemi-
                likan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (landreform)
                yang berkeadilan dengan memperhatikan kepemilikan
                tanah untuk rakyat.

            804
   846   847   848   849   850   851   852   853   854   855   856