Page 854 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 854

Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007

               6.  Sertifikasi massal dan murah bagi masyarakat miskin
                   dan penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
                   pemanfaatan tanah yang berkeadilan, berkelanjutan,
                   dan menjunjung supremasi hukum;
               7.  Perlindungan tanah ulayat masyarakat adat tanpa
                   diskriminasi gender;
               8.  Pembuatan forum lintas pelaku dalam penyelesaian
                   sengketa tanah;
               9.  Fasilitasi partisipasi masyarakat miskin dan lembaga
                   adat dalam perencanaan dan pelaksanaan tata ruang;
                   Terlepas dari ketentuan legal dan komitmen politik di
               atas, pelaksanaan reforma agraria mensyaratkan upaya
               penguatan kapasitas di lingkungan internal lembaga negara
               yang melaksanakannya maupun lingkungan yang
               mendukungnya dari tingkat pusat sampai tingkat daerah
               secara sistematis dan terukur (Arifin, 2007). Dalam kaitan
               ini Perpres No. 10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan
               Nasional sebenarnya merupakan penguatan kelembagaan
               di dalam kerangka pelaksanaan reforma agraria tersebut.
               Agenda reforma agraria ini, bersama dengan pengkajian dan
               penanganan konflik agraria serta pemberdayaan masyarakat,
               merupakan tiga fungsi penting BPN di antara keseluruhan
               21 fungsinya dalam “melaksanakan tugas pemerintahan di
               bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral”.
               Dalam Perpres ini struktur kelembagaan BPN juga diper-
               kuat dengan menegaskannya sebagai instansi vertikal. Selain
               itu, struktur keorganisasian BPN oleh Perpres ini dikem-
               bangkan, termasuk dengan penambahan kedeputian baru
               yakni Deputi Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa
               dan Konflik Pertanahan.

                                                                  807
   849   850   851   852   853   854   855   856   857   858   859