Page 859 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 859
M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)
berdampak signifikan pada pengurangan kemiskinan dan
penciptaan tambahan kesempatan kerja.
Untuk menciptakan dampak semacam itu, maka refor-
ma agraria haruslah merupakan proses sistematis restruk-
turisasi penggunaan, pemanfaatan, penguasaan dan pemili-
kan sumber-sumber agraria, terutama tanah, yang mampu
menjamin keadilan dan keberlanjutan peningkatan kesejah-
teraan rakyat. Apabila makna ini didekomposisi, terdapat
lima komponen mendasar di dalamnya yaitu:
1. restrukturisasi penguasaan aset tanah ke arah pencip-
taan struktur sosial-ekonomi dan politik yang lebih
berkeadilan (equity);
2. sumber peningkatan kesejahteraan yang berbasis keag-
rariaan (welfare);
3. penggunaan/pemanfaatan tanah dan faktor-faktor
produksi lainnya secara optimal (efficiency);
4. keberlanjutan (sustainability); dan
5. penyelesaian sengketa tanah (harmony).
Dengan kata lain, pelaksanaan reforma agraria harus
diarahkan untuk bisa mewujudkan distribusi/redistribusi
aset yang dimiliki negara untuk rakyat yang tidak memiliki
aset atau yang asetnya tidak memadai untuk menopang
kehidupannya, terutama di dalamnya adalah aset tanah dan
aspek-aspek agraria lainnya. Namun distribusi/redistribusi
aset saja tidak cukup. Menyadari kekurangan program seru-
pa di masa lalu, maka distribusi/redistribusi aset harus diser-
tai dengan pengembangan akses terhadap berbagai hal yang
memungkinkan rakyat memanfaatkan aset mereka secara
baik. Hal ini antara lain mencakup akses rakyat untuk bisa
berpartisipasi secara bermakna dalam kehidupan sosial dan
812

