Page 858 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 858
Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007
gai berikut: [1] meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui
investasi dan ekspor; [2] menggerakkan sektor riil agar
semakin tumbuh dan berkembang; [3] melaksanakan
revitalisasi pertanian dan pembangunan perdesaan. Strategi
pertama dan kedua dimaksudkan untuk memacu perekono-
mian agar tumbuh lebih cepat sekaligus mengatasi masalah
pengangguran. Sedangkan strategi ketiga dimaksudkan untuk
mengurangi masalah kemiskinan. Ada empat indikator
sasaran pembangunan yang ingin dicapai pemerintah melalui
tiga strategi tersebut per 2009, yaitu: angka pengangguran
terbuka menjadi 5,1%, kemiskinan 8,2%, pertumbuhan rata-
rata 6,6%, dan pendapatan per kapita US$ 1.731.
Namun penerapan tiga strategi ini secara parsial menye-
babkan capaian hasil-hasil pembangunan tidak saling ber-
kaitan satu sama lain sehingga stabilitas di tataran makro
yang sudah baik tidak mampu untuk mengatasi dua masalah
kritikal pengangguran dan kemiskinan di tataran mikro.
Oleh karena itu, diperlukan suatu kebijakan yang sekaligus
dapat menerapkan ketiga unsur triple track strategy ini. Meng-
ingat kedua masalah kritikal ini berada pada tataran mikro,
maka kebijakan dimaksud haruslah langsung menyentuh
rakyat yang mengalami kemiskinan dan pengangguran yang
sekaligus diyakini akan efektif meningkatkan pertumbuhan
dan memperkuat stabilitas perekonomian di tingkat makro.
Kebijakan yang dipandang dapat mewujudkan semua itu
adalah restrukturisasi sumber-sumber kemakmuran—
terutama tanah—secara lebih adil dan lebih mampu men-
jamin kesejahteraan rakyat, yaitu melalui pelaksanaan
reforma agraria. Program ini, yang akan mengalokasikan
tanah dan layanan-layanan pendukungnya, diyakini akan
811

