Page 900 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 900

Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007

               dibagikan? Apa dasar hukumnya? Bagaimana prosesnya?
               Siapa yang bertanggung jawab dan bagaimana perangkat-
               nya? Bagaimana dengan lahan-lahan yang saat ini masih
               disengketakan antara negara dan warga, antara korporasi
               dan warga, atau antar warga? Bagaimana dengan tanah-tanah
               yang berhasil direbut dan diduduki oleh rakyat?
                   Adapula yang mengeluarkan pertanyaan lebih kritis,
               kenapa tiba-tiba ada pembagian lahan 22 juta hektar dengan
               komposisi riil 9 juta hektar lahan yang dikuasai oleh Dep-
               hutbun, 8 juta hektar tanah yang dikuasai atau dalam wewe-
               nang oleh BPN, dan sisanya tidak jelas kewenangannya.
                   Pokok tulisan ini mencoba mengkritisi skenario lewat
               sejarah dan konsep teoritik yang barangkali melatarbe-
               lakangi dikeluarkannya kebijakan ini.
                   Restrukturisasi penguasaan lahan adalah titik puntir
               dari kebangkitan kapitalisme dimana pun termasuk di In-
               donesia. Gubernur Van den Bosch, dalam pidatonya di depan
               parlemen Kerajaan Belanda, pada intinya mengatakan pen-
               tingnya mengundang investasi swasta untuk berbisnis di
               Hindia Belanda. Investasi swasta diperlukan untuk menaik-
               kan pendapatan pajak kerajaan Belanda demi membayar
               utang yang disebabkan oleh bangkrutnya parastatal VOC
               dan utang akibat perang di awal abad ke 19. Investasi di
               sektor perkebunan dan infrastruktur termasuk energi dan
               bahan tambang penting demi pundi-pundi pajak Kerajaan
               Belanda.
                   Namun, yang menjadi persoalan adalah lahan-lahan
               yang terhampar di seluruh kepulauan masih berada dalam
               kewenangan kerajaan-kerajaan dan suku-suku yang ribuan
               jumlahnya. Untuk memastikan agar investasi masuk,

                                                                  853
   895   896   897   898   899   900   901   902   903   904   905