Page 904 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 904
Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007
jawabannya.
Jika tidak percaya, tiliklah kepulauan Nusa Tenggara
Timur, di mana modus lain dari tanam paksa tetap
berlangsung. Bisa dikatakan kepulauan yang dikatakan
miskin itu tidak memiliki estat perkebunan seperti
Sumatera, Sulawesi, atau Kalimantan. Yang ada adalah
kebun-kebun tanaman komoditi (kopi, mente, kemiri, kayu
manis, lada, pala, dsb) milik rakyat.
Seluruh bibitnya adalah hasil introduksi Hindia Belanda
maupun Administrasi RI. Para petani dibujuk sedemikian
rupa untuk mengganti tanaman pangannya dengan tanaman
komoditi. Rakyat dipaksa sedemikian rupa agar tergantung
pada pasar dan tidak punya pilihan lain untuk bertahan
hidup selain menjual hasil panennya. Mengapa karena
tanaman komoditi tak satupun bisa dimakan.
Apakah rakyat menjadi makmur, sayangnya tidak.
Seluruh hasil panen dimonopoli oleh kartel dari kelompok-
kelompok bisnis di Surabaya yang memainkan harga
sedemikian rupa hingga petani tak bisa memiliki daya tawar
lagi.
Investasi saat ini membutuhkan lahan dan buruh murah
sebagai faktor produksinya. Membangun sebuah estat
bukan menjadi pilihan karena lambatnya perbaikan aturan
soal bisnis dan investasi. Memberikan lahan pada petani
dan memaksa petani dan rakyat miskin menanam tanaman
komoditi jelas lebih mudah. Dalam beberapa kasus, lebih
mudah dan murah membeli hasil dari petani dibanding mem-
bangun sebuah estate. Tidak ada urusan perburuhan, tidak
ada urusan pajak tanah, dan harga bisa dimainkan.
Bahkan bagi perusahaan tambang batu bara skala Arut-
857

