Page 901 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 901

M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)

            diperlukan satu program restrukturisasi lahan yang
            melahirkan Agrarische Wet di pertengahan abad ke 19, yang
            mengubah seluruh moda pemerintahan dan penguasaan
            lahan di sebagian wilayah Hindia Belanda terutama Pulau
            Jawa.
                Apa relevansinya dengan program bagi-bagi lahan rejim
            SBY? Kondisi Republik Indonesia di penghujung abad ke
            20 memiliki kemiripan yang sama dengan Kerajaan Belanda
            di awal abad ke 19; krisis dan penuh utang. Secara keselu-
            ruhan pidato-pidato kepala negara dan para menteri RI dari
            jaman Habibie hingga SBY pun tak jauh berbeda; penting
            mengundang investasi langsung untuk mendorong roda
            perekonomian demi membayar utang.
                Dalam banyak pidato pula, bahkan jauh sebelum krisis
            1997, persoalan penguasaan dan kepemilikan lahan disebut-
            sebut sebagai salah satu penghambat masuknya investasi.
            Di jaman orde baru, penggunaan kekerasan boleh jadi men-
            jadi jalan tol pembebasan lahan. Tetapi seiring dengan ber-
            tumbuhnya demokrasi yang masih amat muda, kekerasan
            tampaknya bukan satu-satunya cara. Apalagi, para pemberi
            utang dikecam oleh kelompok masyarakat sipil dan pem-
            bayar pajak di negara-negara donor jika menggunakan keke-
            rasan dalam penyediaan lahan.
                Untuk memudahkan penyediaan lahan yang dianggap
            lebih ekonomis, terbentuknya pasar tanah adalah jalan yang
            dianggap paling mudah. Maka, institusi garis depan masuk-
            nya modal asing yaitu Bank Dunia menciptakan program
            yang disebut sebagai Land Administration Project pada
            tahun 1996. Program ini juga didukung oleh AusAid yang
            mendanai pengembangan kapasitas pemetaan dan pengu-

            854
   896   897   898   899   900   901   902   903   904   905   906