Page 934 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 934
Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007
saling menguatkan, serta menumbuhkan industri nasional
yang kuat.
Program Pembaruan Agraria Nasional (PPAN)
Lalu, bagaimana dengan pembaruan agraria di Indone-
sia di tengah situasi nasional dan internasonal yang demikian
ini? Berikut rangkuman pandangan yang membingkai
advokasi PPAN.
Sebagai kebijakan yang dilatari keinginan untuk
mendistribusikan lahan hutan produksi yang bisa dikonversi
sejumlah 8.15 juta hektar, tentu beragam tanggapan diberi-
kan oleh kalangan termasuk juga kelompok yang mem-
perjuangkan Pembaruan Agraria. Ada dua tanggapan utama.
Pertama, kalangan yang menganggap bahwa Program Pem-
baruan Agraria Nasional (PPAN) ini mesti ditentang.
Sementara kelompok kedua kalangan yang menganggap bah-
wa program ini mesti dikawal secara kritis mulai dari sisi
substansi hingga ke sisi implementasi.
Kelompok pertama yang menentang misalnya, membe-
rikan ulasan setidaknya ada tujuh alasan mengapa PPAN
mesti ditolak. Pertama, PPAN bertumpu pada revitalisasi
pertanian sehingga lebih mengacu pada upaya intensifikasi
dan ekstensifikasi pertanian yang sudah ada khususnya
perkebunan. Upaya jenis ini jelas-jelas sangat dititikberat-
kan pada investasi bukan membentuk modal pedesaan yang
kuat. Kedua, Pembaruan Agraria hanya dijadikan urusan
teknis semata sehingga sejalan dengan proyek administrasi
pertanahan dan mendorong integrasi usaha petani kecil ke
dalam pertanian/perkebunan skala besar. Ketiga, PPAN
hanya ditujukan pada tanah-tanah Negara yang hanya
887

