Page 29 - Empat Langkah Pengampunan
P. 29
Grup Guru Dahsyat Nusantara
Oleh karena itu, kita harus berani menuliskan ide/gagasan yang ada dalam
pikiran kita, melawan perasaan takut dibilang bahwa tulisan kita jelek, melawan rasa
takut kalau tulisan kita akan ditolak penerbit, dan menghilangkan anggapan bahwa kita
tidak memiliki ide. Camkan dalam diri kita kalimat-kalimat berikut!
“Saya bisa.”
“Ini mudah.”
“Saya bisa menuliskannya dengan baik.”
“Setiap orang pasti memiliki ide, termasuk saya.”
“Saya akan menulis.”
“Saya siap menulis.”
“Mereka bisa, berarti saya juga bisa.”
Jadi percaya diri itu sangat penting. Tanpa percaya diri, mustahil kita akan
melahirkan tulisan. Dengan percaya diri, kita akan berusaha untuk memaksakan diri
untuk segera menulis. Apapun pekerjaan yang kita lakukan, jika kita melakukannya
dengan senang dan gembira maka pekerjaan itu terasa ringan dan mudah. Begitu pula
dengan menulis buku, jika kita menulis dengan senang maka prosesnya akan terasa
ringan dan tanpa beban.
Modal awal menulis adalah memiliki berbagai pengetahuan. Pengetahuan itu
antara lain tentang ilmu kepenulisan. Kita juga harus memiliki pengetahuan yang luas
tentang berbagai hal sehingga banyak ide-ide menarik yang bisa dituangkan dalam
bentuk tulisan.
Yang tidak kalah penting adalah menguasai ilmu kebahasaan yaitu penggunaan
ejaan dan tanda baca yang baik dan benar. Dengan mengetahui hal tersebut, tulisan
akan terlihat rapi dan enak dibaca. Penerbit akan mempertimbangkan hasil tulisan yang
tidak ada kesalahan ejaan dan tanda baca. Jika isinya bagus, sesuai dengan kriteria
dan kebutuhan Penerbit maka kemungkinan besar naskah tersebut akan diterima.
Ide atau gagasan merupakan hal yang mendasari terlahirnya sebuah tulisan.
Di antara kita ada yang mengalami kebingungan bagaimana menemukan ide sehingga
keinginan menulis menjadi kandas di tengah jalan. Namun jangan berkecil hati dan
segeralah mencari solusi.
Banyak baca buku yang berkualitas terbitan penerbit besar nanti akan tahu
gambaran buku-buku berkualitas. Tanpa disadari bisa menilainya. Sebenarnya ide itu
bisa muncul dari mana saja dan kapan saja namun semuanya dikembalikan lagi pada
kita apakah mampu menangkapnya atau tidak. Di saat ide datang segera catat. Jangan
dibiarkan hilang tanpa jejak.
Beberapa hal yang bisa menjadi sumber ide antara lain pengalaman, gagasan
orang lain, buku, ajaran agama, siswa, dan lingkungan. Dengan mengetahui berbagai
sumber ide tersebut maka kita tidak akan kehabisan ide untuk menulis.
Tema sebuah tulisan berasal dari ide/gagasan yang kita miliki. Untuk menjadikan
ide/gagasan tadi menjadi tema yang unik dan menarik maka kita harus mengetahui
atau mengenal tentang ide/gagasan tadi. Selain itu, ide/gagasan haruslah menarik dan
terdapat sumber bacaan atau bahan yang bisa dipelajari sehingga kita menguasai dan
mampu menuliskannya. Untuk menjadikannya menjadi sebuah tema, ruang lingkup
29 | P a g e