Page 31 - Empat Langkah Pengampunan
P. 31
Grup Guru Dahsyat Nusantara
Belajar Ilmu Tata Bahasa. Mengetahui tentang ilmu tata bahasa bagi seorang
penulis sangatlah penting terlebih guru. Dalam kehidupan sehari-hari dalam belajar
mengajar pun selalu berhubungan dengan dunia tata bahasa. Perbendaharaan kata
yang banyak dan baik akan berpengaruh pada gaya bahasa kita ketika mengajar di
depan kelas. Kemampuan menulis yang mumpuni juga berpengaruh pada kualitas
pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran dan laporan-laporan yang harus dibuat.
Ilmu tata bahasa yang sangat penting dan harus dikuasai sebagai modal menjadi
penulis yaitu tentang Tata Bahasa Baku Indonesia dan Ejaan yang Disempurnakan
(EyD) yang sekarang telah disempurnakan menjadi Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)
berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0543a/U/1987.
Tata Bahasa Baku Indonesia terdiri dari verba, adjektiva, nomina, pronominal,
numeralia, adverbial, kata tugas, preposisi, konjungtor, interjeksi, artikula, dan partikel
penegas. Dalam Ejaan Bahasa Indonesia dijelaskan tentang penulisan huruf, penulisan
kata, penulisan tanda baca, penulisan unsur serapan, dan pedoman pemenggalan kata.
Kesemua itu penting dikuasai sebagai modal untuk menjadi penulis yang sukses.
Bingung Mau Menulis Apa?
Bingung Mau Menulis Apa?
Setiap orang pasti pernah mengalami kebingungan mau menulis apa? Apakah
Bapak Ibu juga seperti itu? Hal ini sangat wajar. Yang terpenting segera cari solusi
bagaimana caranya supaya tidak kebingungan lagi mau menulis apa.
Pada prinsipnya banyak hal bisa ditulis berhubungan dengan profesi kita,
misalnya profesi saya sebagai guru. Syaratnya kita harus menggali sumber ide yang
ada di sekitar kita. Apa pun itu bisa menjadi sumber ide atau gagasan tulisan. Hal-hal
yang dekat dengan kita seperti lingkungan sekolah merupakan sumber ide terbesar
bagi guru untuk dijadikan bahan menulis.
Hal yang bisa dilakukan antara lain dengan membaca, membuat catatan perjalanan,
membuat catatan kegiatan, menonton film, mendiskusikan problematika yang dihadapi
di kelas, dan mengobservasi kegiatan pembelajaran. Tiap orang beda-beda merasakan
kesulitannya. Kalau suka menulis berdasarkan imajinasi lebih gampang nulis fiksi, kalau
lebih suka menulis berdasarkan opini, pendapat sendiri, atau referensi berarti lebih
gampang nulis nonfiksi.
Kalau ilmu tata bahasa sebenarnya adan di Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia, Bu Diah. Sebenarnya tidak ada sekolah khusus untuk menjafi pwnulis.
Namun biasanya di kampus fakultas bahasa dan seni biasanya ada disinggung materi
tentang sastra. Kalau di GGDN ada kelas menulis fiksi baik itu novel, cerpen atau puisi
Bisa masuk memoar kalau isinya inspiratif
Bisa masuk kisah nyata. Kalau dibumbui imajinasi, ada ditambahi dan ada dikurangi
bisa dianggap fiksi berdasarkan kisah nyata. Memoar berbeda dengan biografi atau
autobiografi. Terkadang kita masih bingung antara ketiganya karena hampir sama yaitu
sama-sama mengisahkan perjalanan hidup seseorang. Bentuk ketiga teks tersebut juga
sama yaitu berupa teks narasi nonfiksi. Mari kita amati perbedaan ketiganya.
Biografi merupakan kisah perjalanan hidup seseorang yang diceritakan oleh
orang lain. Kisahnya dimulai dari kecil hingga masa dituliskannya biografi tersebut.
31 | P a g e