Page 18 - MODUL SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM
P. 18
Sedangkan hukum akal dibagi dua. Pertama, sesuatu yang wajib mendahulukan
pekerjaan daripada mengetahui sahnya secara syarak, seperti barunya alam, penetapan
Zat Yang Mencipta, penetapan sifat-sifat-Nya, penetapan kenabian, dan yang
menyerupainya. Dalam hal ini, ijmak tidak menjadi hujah karena ijmak adalah dalil
syarak yang ditetapkan dengan jalan sam’u (mendengar wahyu). Maka, tidak boleh
menetapkan hukum yang wajib diketahui sebelum sam’u.
Kedua, sesuatu yang tidak wajib mendahulukan pekerjaan di atas sam’u. Misal-
nya, bolehnya melihat Allah, ampunan Allah kepada orang-orang yang berdosa, dan
lainnya yang bisa diketahui setelah mendengarkan wahyu. Ijmak dalam hal ini menjadi
hujah karena hal itu boleh diketahui setelah adanya syarak dan ijmak termasuk dalil
syarak, maka boleh menetapkan hukum itu dengan ijmak.
Adapun persoalan-persoalan dunia, seperti mengatur tentara, perang, pemba-
ngunan, industri, pertanian, dan lainnya dari kemaslahatan dunia, maka ijmak tidak
menjadi hujah karena ijmak dalam masalah itu tidak lebih banyak dari sabda Nabi dan
sabda Nabi hanya menjadi hujah dalam ijmak syarak, bukan pada kemaslahatan dunia.
E. Obyek Ijmak
Obyek ijmak ialah semua peristiwa atau kejadian yang tidak ada dasarnya dalarn al-
Qur'an dan hadis, peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan ibadat ghairu
mahdhah (ibadat yang tidak langsung ditujukan kepada Allah swt.) bidang muamalah,
bidang kemasyarakatan, atau semua hal-hal yang berhubungan dengan urusan duniawi
tetapi tidak ada dasarnya dalam al-Qur'an dan hadis.
6