Page 20 - MODUL TAHARAH DAN SALAT
P. 20
c) Jika air terlalu dingin dan keras dugaannya akan timbul bahaya disebabkan
menggunakannya, dengan syarat ia tak sanggup memanaskan air tersebut, walau
hanya dengan jalan diupahkan. Atau jika seseorang tidak mudah masuk kamar
mandi, berdasarkan hadis Amar bin ‘Ash bahwa tatkala ia dikirim dalam
pertempuran berantai, ia berkata, “Pada waktu malam yang amat dingin saya
bermimpi. Saya khawatir akan mati jika saya terus juga mandi, maka sayapun
bertayamum lalu salat Subuh bersama para sahabat lainnya.” Kemudian tatkala
kami telah pulang kepada Rasulullah saw. hal itupun mereka sampaikan kepadanya.
Maka Rasulullah saw. bersabda:
الله نا مكسفنا اولتقت لاو ) لجو زع الله لوق تركذ تلقف ؟بنج تناو كباحصبَ تيلص ورمع يَ
مكالَاو دواد وباو دحما هاور ) ائيش لقي لمو الله لوسر كحضف .تيلص ثم تمميتف ( اميحر مكب ناك
( ىراخبلا هقلعو نابح نباو هجام نباو نطقرادلاو
“Hai Amar! Betulkah anda melakukan salat bersama para sahabat padahal ketika
itu Anda dalam keadaan junub?” Jawabku, “Aku teringat akan firman Allah
Azza wa Jalla, “Janganlah kamu sekali membunuh dirimu! Sungguh Allah maha
penyayang terhadap kamu sekalian (al-Nisa/4: 29). Maka akupun bertayamum
lalu salat.” Rasulullah hanya tertawa dan tidak mengatakan apa-apa." (HR.
Ahmad, Abu Daud, Hakim, Daruquthni, dan Ibnu Hibban, sementara Bukhari
mengatakan hadis ini muallaq).
d) Apabila air yang tersedia hanya sedikit sekali dan diperlukan di waktu sekarang
atau masa depan yang dekat untuk minumnya atau minum orang lain, atau binatang
(walaupun seekor anjing) atau untuk memasak makanannya, atau mencucui pakaian
salatnya yang terkena najis.
2) Rukun-Rukun Tayamum
a) Niat
b) Debu yang suci, menurut pendapat empat mazhab yang diuraikan oleh al-Jaziri.
Menurutu ulama Syafi’iyah yang dimaksud al-sha’id al-thahur adalah debu yang
memiliki ghibar (ngebul). Menurut ulama Hanabilah, sha’id adalah jenis debu yang
suci. Menurut ulama Hanafiyah, segala macam yang termasuk dari jenis bumi,
seperti pasir, batu, kerikil dan lain sebagainya. Sedangkan menurut ulama
Malikiyah adalah segala yang ada di atas bumi.
c) Menyapu seluruh wajah
d) Menyapu kedua tangan sampai siku. Menurut ulama Malikiyah dan Hanabilah
wajib menyapu tangan hanya sampai pergelangan. Adapun sampai ke dua siku
adalah sunah.
3) Kaifiyat Tayamum
Menurut Sayid Sabiq, hendaklah orang yang bertayamum berniat lebih dahulu,
kemudian membaca basmalah dan memukulkan kedua telapak tangan ke tanah yang
suci, lalu menyapukannya ke muka Begitupun kedua belah tangannya sampai
19