Page 18 - MODUL TAHARAH DAN SALAT
P. 18
اماف ،بنبج سيل نلم ا ذكه :لاق ثم نأرقلا نم ائيش أرق ثم أضوت ملسو هيلع الله ىلص الله لوسر تيأر
( . نوقثوم هلاجر ىقهيبلا لاق هظفل اذهو ىلعي وباو دحمأ هاور ) .ةيأ لاو لاف بنلجا
Saya melihat Rasulullah saw. berwudu kemudian membaca sesuatu dari al-
Qur’an lalu ia bersabda, “Ini adalah bagi orang yang tidak berjunub. Adapun
orang yang berjunub, maka tidak boleh, bahkan satu ayat pun.” (HR. Ahmad,
Abu Ya’la dan beginilah susunan kata-katanya. Menurut Hatami: perawi-
perawinya dapat dipercaya).
Dalam sabda yang lain:
ضئالَ لًح لا دجسلما نا :هتوص ىلعبَ ىدانف دجسلما اذه ةحرص ملسو هيلع الله ىلص الله لوسر لخد
ه
بنلج لا و
Rasulullah saw. masuk ke halaman masjid dan berseru sekeras suaranya,
“Sesungguhnya masjid tidak dibolehkan bagi orang haid maupun junub.” (HR.
Ibnu Majah dan Thabrani).
Jika tujuan diharamkan masuk masjid untuk menjaga kebersihan masjid, maka
jika dirasa aman tidak akan mengotori masjid dibolehkan berdiam di masjid, karena
jaman sekarang sudah banyak alat-alat pengaman seperti softek dan lainnya. Penulis
tidak sependapat dengan pandangan ini, karena orang junub bukan hanya wanita yang
haid atau nifas, melainkan lelaki yang keluar mani juga disebut junub yang juga tidak
dibolehkan untuk masuk masjid berdasarkan hadis di atas. Jelasnya adalah bagi orang
yang junub, baik karena haid maupun keluar mani sama-sama tidak dibolehkan masuk
masjid, sekalipun mereka merasa yakin tidak akan mengotori masjid.
5) Permasalahan mandi wajib
Ada beberapa hal yang sering dipertanyakan sekitar mandi wajib, antara lain
sebagai berikut:
a) Seorang yang telah melaksanakan mandi wajib tidak perlu lagi berwudu sesudah-
nya, karena niat menghilangkan hadas besar dianggap sudah meliputi hadas kecil
dengan syarat tidak melakukan hal-hal yang membatalkan wudu setelah mandi
seperti menyentuh kemaluan.
b) Cukup mandi satu kali saja, meliputi mandi janabat, mandi hari Jumat, dan mandi
hari raya apabila ia meniatkan itu semua ketika memulai mandinya. Berbeda
kondisinya, jika mandi junub dilakukan di pagi hari kemudian di siang hari dalam
keadaan bau yang akan mengganggu orang di sekitarnya, hendaknya mandi lagi
yang ke dua kalinya untuk menunaikan salat Jumat.
c) Tidak ada larangan atas seorang junub atau wanita yang sedang haid, memotong
kuku, menghilangkan bulu atau rambut, keluar rumah dan sebagainya.
c. Tayamum
Tayamum secara bahasa adalah al-qashd, sebagaimana firman Allah swt. dalam
QS al-Baqarah/2: 267.
نوقفنت هنم ثيبلْا اومميت لاو
17