Page 15 - MODUL TAHARAH DAN SALAT
P. 15
berbicara ketika mengerjakan thawaf, maka hendaklah ia membicarakan hal-hal
yang baik-baik.”
Berdasarkan hadis di atas, thawaf disyaratkan untuk berwudu, karena thawaf
pada prinsipnya adalah ibadah seperti halnya salat. Bahkan, thawaf diserupakan seperti
salat tahiyatul masjid.
c) Menyentuh mushaf al-Quran. Ini menurut pendapat jumhur ulama berdasarkan pada
firman Allah dalam QS al-Waqiah/56: 79.
ِ
َ
ُ ُْ ََ
نورَّ هَ طمْلا َّ لاإ هسيم َّ لا
ُ ُ
Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. (QS al-Waqi'ah/56:
79)
Dan juga berdasarkan hadis riwayat Abu Bakar bin Muhammad bin Ammar bin
Hazm dari bapaknya dari kakeknya r.a:
ه
بَاتك نميلا لها لَا بتك ملسو هيلع الله ىلص بينلا نأ مهنع الله يضر هدج نع هيبأ نع مزح نبا نع
ه
رهاط لاإ نارقلا سيم لا : هيف ناكو
Nabi saw. menulis sepucuk surat kepada penduduk Yaman yang di antara isinya
adalah: al-Quran tidak boleh disentuh kecuali oleh orang-orang yang sudah suci.
(HR. Nasai, Daruquthni, Baihaqi, dan Al-Atsram).
b. Mandi
Mandi yang dikenal dengan mandi junub adalah mandi yang bertujuan menghi-
langkan hadas besar seperti, keluar mani/sperma, setelah jimak dan keluar darah
haid/nifas. Hal ini didasarkan kepada firman Allah swt.:
اورهطاف ابنج متنك ناو
Dan jika kamu junub, maka mandilah. (QS al-Maidah/5: 6).
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
نرَّ هطت َ َ اذإف ن رهْ طي َّ تىح نهوبرق ت لاو ِ ضيحمْلا فِ ءاسنلا اوُ لِ زتعاف ىذَأ وه لق ِ ضيحمْلا ِ نع كنوُ لَ أسيو
َْ َ
ه ْ َْ َ ً
َّ
َ َ َ
َ
ُ
َ َ َ
َ
َ
َ
ْ ََ
ْ
َ
ُْ َ َ ُ َُ
َ ُ ْ
َ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
٢٢٢ - نيِ رهَ طتمْلا بًحو ينباوَّ تلا بًح للّا َّ نإ للّا مكرمَأ ثيح نم نهوتْأف
ُْ ُ َ َّ ُْ ُ
ُ
َّ ُ َ
َ ه َ
ُ
ُه ُ ََ ُ َْ ْ
َه
ُ
َ
Mereka bertanya kepadamu tentang haid, jawablah bahwa itu adalah kotoran,
karena itu jauhi istrimu di waktu haid, dan jangan dekati mereka hingga suci.
Maka bila mereka telah suci, boleh kamu mencampuri mereka, sebagaimana
diperintah oleh Allah. Sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan
mencintai orang-orang yang suci”. (QS al-Baqarah/2: 222).
1) Perkara yang Mewajibkan Mandi
Mandi menjadi wajib disebabkan adanya lima perkara, yaitu sebagai berikut:
a) Keluar mani disertai syahwat, baik pada waktu tidur maupun ketika bangun, laki-
laki maupun wanita. Di sini ada beberapa persoalan yang sering terjadi sebagai berikut:
(1) Jika mani keluar tanpa syahwat, tetapi karena sakit atau cuaca dingin, maka ia
tidak mewajibkan mandi.
(2) Jika seorang bermimpi, tetapi tidak menemukan bekas air mani maka ia tidak
wajib mandi.
14