Page 14 - MODUL TAHARAH DAN SALAT
P. 14
Nabi saw. bersabda, ‘Barangsiapa yang menyentuh kemaluannya maka
janganlah ia mengerjakan salat sehingga ia wudu terlebih dahulu.” (HR.
Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan Tirmidzi seraya menyatakan kesahihan hadis
ini).
Pendapat ini merupakan pendapat mayoritas ulama Syafi’iyah sesuatu yang
sering dianggap membatalkan wudu.
Di atas telah dibahas sesuatu yang membatalkan wudu, namun ada beberapa hal
yang sering kali disangka membatalkan wudu padahal tidak membatalkan wudu antara
lain:
a) Keluar darah tidak melalui dua jalan dubur dan kubul, seperti karena luka,
mimisan, dan berbekam. Demikian pula muntah, baik sedikit ataupun banyak, tidak
membatalkan wudu. Hal ini bukan berarti darah dan muntah boleh dibawa salat.
Darah dan muntah termasuk benda najis yang tidak boleh dibawa ketika salat
sehingga orang yang berwudu kemudian berdarah atau muntah, tetap harus
membersihkan pakaian atau anggota tubuhnya yang terkena darah dan ia tidak
perlu mengulangi wudunya. Oleh karena darah dan muntah harus dibersihkan
ketika hendak salat, maka golongan Hanafiyah menganggap keluarnya darah
melalui apapun juga, demikian pula muntah, dapat membatalkan wudu.
b) Memandikan mayat tidak membatalkan wudu. Bagi orang yang memandikan mayit
hanya dianjurkan untuk berwudu. Hal ini bukan berarti, membatalkan wudunya
karena sesuatu yang membatalkan wudu telah jelas ketentuannya.
c) Menyentuh isteri tanpa pembatas atau penghalang karena berdasarkan hadis
Aisyah r.a
ضقنت لا ةلبقلا نإ :لاقو مئاص وهو اهلبق ملسو هيلع الله ىلص الله لوسر نأ اهنع الله يضر ةشئاع نع
ه
ه
مئاصلا رطفت لاو ءوضولا
Rasulullah saw. pernah menciumnya, sedangkan pada saat itu beliau berpuasa.
Nabi saw. bersabda, ‘Sesungguhnya ciuman ini tidaklah membatalkan wudu dan
tidak pula membatalkan puasa.” (HR. Ishak bin Ruwaih)
5) Perkara yang wajib dilakukan dengan berwudu seseorang diwajibkan berwudu
untuk mengerjakan tiga perkara, yaitu sebagai berikut:
a) Salat apapun juga bentuknya, baik salat fardu maupun salat sunat, termasuk juga
bila ingin mengerjakan salat jenazah. Dengan demikian, tidak sah salat tanpa wudu.
Karena itu, ulama menjadikan wudu sebagai syarat sah salat. Hal ini didasarkan pada
sabda Rasulullah saw.: "Salat orang yang berhadas tidak diterima sebelum dia
berwudu" seorang laki-laki dari Hadhramaut bertanya" hai Abu Hurairah !apa hadas
itu? Abu Hurairah menjawab "kentut bersuara atau tidak"(HR. al-Bukhari)
b) Bahwaf di Baitullah, berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a:
هيف لحأ الله نأ لاإ ةلاص فاوطلا : لاق ملسو هيلع الله ىلص بينلا نأ امهنع الله يضر سابع نبا نع
ه
ه
( ىذمترلا هاور ) يْبخ لاإ ملكتي لاف ملكت نمف ،ملاكلا
Nabi saw. bersabda, Thawaf itu merupakan salat, hanya saja Allah menghalalkan
berbicara sewaktu mengerjakannya. Oleh karenanya, barang siapa yang ingin
13