Page 45 - MODUL TAHARAH DAN SALAT
P. 45
pasir (tanah lapang) bersama Nabi saw. Hal ini menunjukkan bahwa salat Idain
termasuk jenis salat Jumat, bukan termasuk jenis salat-salat sunah. Nabi saw. juga
tidak pernah membiarkan salat Idain tanpa khutbah, persis seperti dalam salat Jumat.
Sesungguhnya ada riwayat yang jelas dari Ali bin Abi Thalib r.a. yang
menugaskan seseorang untuk mengimami salat (Ied) di masjid bagi golongan kaum
muslimin yang lemah. Andaikata salat Ied itu sunah, tentu Ali tidak perlu menugaskan
seseorang untuk mengimami orang-orang yang lemah di masjid karena jika memang
sunah, orang-orang lemah ini tidak usah melaksanakannya. Akan tetapi, Ali tetap
menugaskan seseorang untuk mengimami mereka di masjid. Ini berarti menunjukkan
wajib sehingga orang-orang lemahpun tetap harus melaksanakannya.
Dalil lain ialah bahwa Nabi saw. memerintahkan agar kaum wanita keluar (ke
tanah lapang) walaupun sedang haid guna menyaksikan barakahnya hari Idain dan
do’a kaum mukminin. Apabila Nabi saw. memerintahkan para wanita haid untuk
keluar (ke tanah lapang) -padahal mereka tidak salat-, apalagi bagi para wanita yang
sedang dalam keadaan suci. Hal ini seperti yang termuat dalam hadis Nabi saw.:
Nabi saw. memerintahkan kepada kami pada saat salat Id (Idul Fitri ataupun Idul
Adha) agar mengeluarkan para gadis (yang baru beranjak dewasa) dan wanita
yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haid. Namun beliau
memerintahkan pada wanita yang sedang haid untuk menjauhi tempat salat.
B. Waktu, Tempat, dan Pelaksanaan Salat Idain
1. Waktu dan Tempat Salat Idain
Waktu untuk melaksanakan salat Idul Fitri adalah sesudah terbitnya matahari
sampai tergelincirnya matahari pada tanggal 1 Syawal tersebut. Ketika hari raya Idul
Fitri atau Idul Adha tiba, seluruh umat Islam yang tidak ada uzur dianjurkan untuk
keluar rumah, tak terkecuali perempuan haid. Perempuan yang sedang menstruasi
memang dilarang untuk salat tetapi ia dianjurkan turut mengambil keberkahan momen
tersebut dan merayakan kebaikan bersama kaum muslimin lainnya.
Waktu salat Id dimulai dari matahari setinggi tombak sampai waktu zawal
(matahari bergeser ke barat). Ibnu Qayyim al-Jauziyah mengatakan, “Nabi saw. biasa
melambatkan salat Idul Fitri dan mempercepat pelaksanaan salat Idul Adha”. Tujuan
mengapa salat Idul Adha dikerjakan lebih awal adalah agar orang-orang dapat segera
menyembelih kurbannya. Sedangkan salat Idul Fitri agak diundur bertujuan agar kaum
muslimin masih punya kesempatan untuk menunaikan zakat fitri.
Tempat pelaksanaan salat Id lebih utama (lebih afdal) dilakukan di tanah lapang.
Namun, jika ada uzur seperti hujan dan tidak adanya tanah lapang di sekitar tempat
tinggal Anda, maka salat Id boleh dilaksanakan di dalam masjid. Hal tersebut sesuai
dengan hadis dari Abu Sa’id al-Khudri yang berbunyi:
ي
ي
ٍ ي
ي ي
ي
َ لَإ ىحضَلأاو ي رْ طفْلا مو ي جريَ - ملسو هيلع الله ىلص - ه للَّا ُ لوسر ناك َ لاق ىردْ لْا ديعس ي بَِأ نع
َ َ َ
َْ
َ ْ
ُْ
ْ َ
َ
ِ
َ
ُ َ
ََْ ُ ُ
ٍ
ي
ي
يي
ي
مهفوفص ىَ لع سوُ لج ساهنلاو ، ي ساهنلا لباقم موق ي ف ، في رصن ي هُ ثُ ةلاه صلا هب ُأدب ي ءىش ُ لوَ أف ، ىه لصمْلا
َ
َ ه َ
ْ
ُ َ ُ
َُ
ُ
ُ
َ َ
ْ
َ ُ
َ ُ ُ َ
َ
َ ٌ ُ ُ
َ َْ ْ
ي
ي ي
ٍ
ي
يي
ي
في رصن ي هُ ثُ ، هب ر َ مَأ ءىشب رمْيَ وَأ ، هعَ طق اثع ب عَ طق ي نَأ ديي ري ناك نإف ، مهرمْيَو مهيصويو مهُ ظعي ف ،
َ
ُ
ْ ْ ُ َ َ ْ َ
ْ
َ
َُ َ ْ َُ
َ َ
ُ
ْ ُُُ َ َ ْ
َ ًَْ َ َ
َُ ْ ُ َ
َ ْ
5