Page 63 - MODUL TAHARAH DAN SALAT
P. 63

rukhsah salat jamak qasar di dalamnya bagi musafir. Tempat pelaksanaan Jumat tidak
                     disyaratkan  berupa  bangunan,  atau  masjid.  Boleh  dilakukan  di  lapangan  dengan
                     catatan masih dalam batas pemukiman warga.
                            Syekh Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali mengatakan bahwa
                     Jumat tidak disyaratkan dilakukan di surau atau masjid. Bahkan, boleh di tanah lapang
                     apabila  masih  tergolong  bagian  daerah  pemukiman  warga.  Bila  jauh  dari  daerah
                     pemukiman warga, sekira musafir dapat mengambil rukhshah di tempat tersebut, maka
                     Jumat tidak sah dilaksanakan di tempat tersebut.
                        2.  Salat Jumat Diadakan Secara Berjamaah
                           Jumlah  jamaah  menurut  pendapat  sebagian  ulama  adalah  40  orang  laki-laki
                     dewasa dari penduduk negeri setempat. Sebagian ulama yang lain berpendapat lebih
                     dari 40 jamaah dan sebagian ulama yang lain berpendapat cukup dengan dua orang
                     saja,  karena  sudah  berarti  berjamaah.  Menurut  pendapat  yang  terakhir  ini  jumlah
                     jamaah dalam salat Jumat minimal adalah dua orang. Jika seorang sendirian, maka ia
                     tidak wajib untuk melakukan salat Jumat. Ini adalah pendapat Ibnu Hazm, al-Syaukani,
                     Shidiq Hasan Khan, dan pendapat inilah yang dipilih oleh Syaikh Al-Albani. Syaikh
                     Muhammad Nashiruddin al-Albani berkata, “Salat berjamaah sah dilakukan walaupun
                     hanya  dengan  seorang  (makmum)  bersama  seorang  imam,  sedangkan  salat  Jumat
                     merupakan salah satu dari salat-salat wajib lainnya. Barangsiapa yang mensyaratkan
                     tambahan bilangan yang ada pada salat berjamaah, maka ia harus menunjukkan dalil
                     pendapat tersebut, dan niscaya ia tidak akan mendapatkan dalilnya.
                        3.  Salat Jumat dan Kedua Kutbahnya Dikerjakan pada Waktu Zuhur
                           Rasulullah saw. bersabda:
                      سمشلا ليتم يَح ةعملجا يلصي ناك ملس و هيلع الله ىلص بينلا نأ : هنع الله يضر كلام نب سنأ نع

                           Dari Anas bin Malik r.a. Rasulullah saw. bersabda, “Salat Jumat ketika telah
                           tergelincir matahari." (H.R. Bukhari).

                        4.  Salat Jumat Dilaksanakan Setelah Dua Khutbah
                           Hadis tentang khutbah ini menyatakan sebagai berikut:
                                امهنيب سليج ، يَتبطخ ةعملجا موي بطٌخ ملسو هيلع الله ىلص بينلا ناك  : لاق رمع نبا نع
                           Dari Ibnu Umar r.a., berkata Rasulullah saw. berkhutbah pada hari Jumat dua
                           khutbah dengan berdiri dan beliau duduk di antara kedua khutbah itu." (HR. Ibnu
                           Khuzaimah).

                     D. Tata Cara Pelaksanaan Salat Jumat

                           Tata cara pelaksanaan salat Jumat secara umum adalah sebagai berikut:
                        1.  Khatib naik ke mimbar mengucapkan salam, muazin mengumandangkan azan
                           yang kedua;
                        2.  Khatib menyampaikan khutbahnya dengan dua kali khutbah diselingi dengan
                           duduk di antara dua khutbah;
                        3.  Pada  saat  khutbah  dibacakan,  jamaah  memperhatikan  dengan  khusuk,  tidak
                           bercakap-cakap, meskipun suara khutbah tidak terdengar;
                        4.  Setelah selesai khutbah, muazin mengumandangkan iqamah sebagai tanda di
                           mulainya salat Jumat;




                                                                                                      7
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68