Page 55 - E-MODUL SISTEM PENCERNAAN ADELA SAMHORIASTI
P. 55

Gambar 3.6 Struktur Faring (Sumber: Saladin dkk.,2008)

               3)  Kerongkongan (Esofagus)


                       Esofagus adalah tabung berotot lurus sepanjang 25 hingga 30 cm, posterior terhadap
               trakea. Bukaan superiornya terletak di antara vertebra C6 dan tulang rawan krikoid laring.
               Setelah melewati ke bawah melalui mediastinum, esofagus menembus diafragma pada suatu
               bukaan  yang  disebut  hiatus  esofagus,  berlanjut  3  hingga  4  cm  lagi,  dan bertemu  lambung
               pada  tingkat  vertebra  T7.  Bukaannya  ke  lambung  disebut  lubang  jantung  (karena
               kedekatannya dengan jantung). Makanan berhenti sebentar pada titik ini sebelum memasuki
               lambung  karena  penyempitan  yang  disebut  sfingter  esofagus  bagian  bawah  (Saladin
               dkk.,2008)


                       Dinding  esofagus  tersusun  atas  lapisan  jaringan,  dengan  beberapa  spesialisasi
               regional.  Mukosa  memiliki  epitel  skuamosa  berlapis  nonkeratin.  Submukosa  mengandung
               kelenjar  esofagus,  yang  mengeluarkan  lendir  pelumas  ke  dalam  lumen.  Ketika  esofagus
               kosong,  mukosa  dan  submukosa  terlipat  dalam  ke  dalam  tonjolan  longitudinal,  sehingga
               lumen berbentuk seperti bintang pada penampang melintang (Saladin dkk.,2008)

                       Otot atau sfingter, yang terbuka sebagai respons terhadap tekanan yang diberikan oleh
               makanan.  Kontraksi  sfingter  ini  mencegah  makanan  di  lambung  bergerak  kembali  ke
               kerongkongan.  Manusia  tidak  memiliki  sfingter  sejati.  Biasanya,  kerongkongan  tertutup
               kecuali saat menelan (Johnson dkk.,2017).



                                                                                                           43
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60