Page 43 - e book penelitia PDUPT arimbawa 4012
P. 43

tradisi  dengan  keahlian  para  pendahulunya.  Keahlian  yang  diwarisi
               berupa  keterampilan  dalam  membuat  perabotan  rumah  tradisional
               terbuat  dengan  tempurung  kelapa,  seperti  membuat:  beruk  (tepat

               menyimpan  garam),  tambang  (tempat  air),  patan  atau  cengkilik  untuk
               mengukur atau menakar volume beras, dasar atau lepek, sinduk (sendok
               mengambil nasi atau sayuran), cedok atau gayung, canting (gayung kecil)
               dan sebagainya. Di masa lampau produk-produk tersebut dibuat untuk
               kebutuhan  peralatan  rumah  tangga  sendiri  atau  dijual  terbatas  di
               lingkungannya  dan  umumnya  dibutuhkan  oleh  masyarakat  kelas
               menengah ke bawah, karena harganya murah.

                    Keterampilan  membuat  produk-produk  kerajinan  upcycle
               tempurung  kelapa  sebagai  local  genius,  kini  kembali  dibangkitkan,
               dieksplorasi,  dikembangkan  dan  diadaptasikan  serta  dikolaborasikan
               dengan  pengaruh  dari  luar  menjadi  produk-produk  kerajinan  yang
               inovatif.  Hal  ini  senada  dengan  pengertian  yang  disampaikan
               Ayatrohaedi  (1986)  bahwa  local  genius  merupakan  identitas  budaya  atau
               cultural identity dari suatu bangsa yang menyebabkan mampu menyerap dan
               mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri. Lokal
               genius  diartikan  sebagai  kecerdasan  orang-orang  setempat  untuk
               mengadaptasi dan mengakulturasi pengaruh budaya luar, sehingga budaya
               yang  telah  ada  menjadi  wujud  baru  dan  sekaligus  merupakan  identitas
               daerah tersebut.

                    Hasil  kreativitas  berbasis  lokal  genius  tersebut,  kini  dijadikan
               komoditi  berorientasi  komersial  dan  terjadi  transformasi  segmentasi
               dikotomi. Dahulu segmen pasarnya menengah ke bawah. Namun, kini
               menyasar segmen pasar pada stratifikasi masyarakat menengah ke atas.
               Hal tersebut disebabkan oleh adanya inovasi bentuk, pengembangan
               kegunaan, nilai estetika, dan didorong oleh kebutuhan serta keinginan
               pasar. Eksistensi tersebut juga didukung oleh ketersediaan sumberdaya
               alam berupa limbah tempurung kelapa yang cukup mudah diperolehnya.
               Pernyataan  tersebut  diperkuat  dengan  data  Badan  Pusat  Statistik
               Kabupaten Klungkung tahun 2016, mencatat tentang lahan perkebunan

                                                                               35
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48