Page 22 - BPK new oke_Neat
P. 22

3.   Pegawai yang akan mengambil cuti melahirkan harus mengajukan surat
           permohonan cuti 2 (dua) bulan sebelumnya kepada kepala unit kerja dan
           disetujui oleh Divisi SDM.
       4.   Selama  menjalani  masa  cuti melahirkan,  kepada  pegawai  yang
           bersangkutan  diberikan hak gaji  setiap bulannya  berupa  1x (satu kali)
           bulan gaji (take home pay) dikurangi tunjangan transportasi.

                             Pasal 24
                            Cuti Sakit
       1.   Status cuti sakit diberikan kepada pegawai yang menderita  sakit dalam
           jangka waktu 1 (satu) bulan atau lebih dan harus beristirahat panjang.
       2.   Pegawai yang menjalani cuti sakit harus mengajukan surat permohonan
           cuti dan melampirkan  surat keterangan  dokter dan atau rekam medis
           kepada kepala unit kerja dan disetujui oleh Divisi SDM.
       3.   Selama menjalani masa cuti sakit kepada pegawai yang bersangkutan
           diberikan hak gaji setiap bulannya berupa 1x (satu kali) bulan gaji (take
           home pay) dikurangi tunjangan transportasi.
       4.   Cuti sakit dapat diberikan  kepada  karyawan  yang sudah menjadi
           karyawan tetap dengan waktu yang diberikan paling lama selama 6 bulan
           dengan ketentuan sebagai berikut :
           a.   1– 3 Bulan  pertama  masa cuti sakit, karyawan  tetap berhak
               mendapatkan menerima gaji setiap bulannya berupa 1X (satu kali)
               bulan gaji yang dikurangi tunjangan transportasi.
           b.   4 – 6 Bulan masa cuti sakit, maka karyawan tidak berhak menerima
               gaji (cuti sakit diluar tanggungan)
       5.   Apabila setelah 6 (enam) bulan pegawai yang bersangkutan belum dapat
           menjalankan tugas, maka pegawai tersebut diberhentikan dengan hormat
           dari Al–Bayan.
                             Pasal 25
                          Cuti Umroh / Haji
       1.   Cuti umroh/haji  diberikan  kepada  pegawai  yang  melaksanakan  ibadah
           umroh/haji.
       2.   Cuti umroh diberikan maksimal 15 (lima belas) hari kalender dan cuti haji
           diberikan maksimal 45 (empat puluh lima) hari kalender.
       15                                Buku Panduan Kepegawaian
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27