Page 19 - Siti Fathonah dan Ivan Ramadhan Proyek Landasan (Sistem Pencernaan)
P. 19
Kelenjar Sistem
Pencernaan Manusia
Kelenjar Ludah
Selain lidah dan gigi, rongga mulut memiliki kelenjar ludah (glandula
salivaris) yang berperan penting dalam proses pencernaan secara kimiawi di
mulut. Kelenjar ludah menghasilkan 1,5 liter air liur (saliva) per hari dengan
pH 6,5-6,8 (pada orang sehat). Saliva terdiri atas musin (lendir dari protein)
dan enzim ptialin. Ptialin merupakan enzim amilase yang terdapat pada
rongga mulut. enzim amilase yang menjadikan makanan lembek sehingga
mudah ditelan. Enzim amilase menguraikan pati pada makanan menjadi gula
yang lebih sederhana seperti glukosa dan maltosa. Makanan hasil proses
pencernaan kimiawi dan mekanis disebut dengan bolus. Selain itu, air liur juga
memiliki beberapa fungsi seperti mencegah kekeringan di mulut, membunuh
kuman oleh lisosom, sebagai buffer, melancarkan faal pengecap, dan sebagai
pelindung selaput mulut dari panas, dingin, asam, dan basa.
Kelenjar ludah yang terdapat di dalam
rongga mulut manusia terdiri dari Kelenjar
Parotis, berfungsi untuk menghasilkan ludah
yang berbentuk cair (serosa) dan enzim
ptilain. Kelenjar submandibularis dan
Kelenjar sublingualis, berfungsi untuk
menghasilkan ludah yang mengandung air
dan lendir (seromukosa).
Gambar 2.10 Struktur Kelenjar Ludah
Hati
(Sumber : Google.com)
Hati adalah kelenjar pencernaan terbesar yang berfungsi untuk menghasilkan
empedu yang kemudian di bawa ke usus kecil untuk mengemulsikan lemak.
Emulsifikasi merupakan proses pemecahan lemak yang masih berbentuk
gumpalan dengan cara mengurangi tegangan permukaan lemak sehingga
menjadi tetesan lemak yang lebih kecil agar mudah diserap ke dalam darah.
Selain itu, empedu juga menghasilkan pigmen bilirubin dan biliverdin yang
memberikan warna coklat pada feses. Kinerja empedu dikendalikan oleh
sekretin dan hormone koleositokinin.
14