Page 84 - Ceritaku, Imajinasiku Kumpulan Cerita Pendek Anak Nusantara (Winastwan Gora, Miwahyudi W., Rafii Hamdi etc.) (Z-Library)_Neat
P. 84

“Kenapa anak panahku tak mengenai sasaran?” sang prabu                           tetapi di takdirkan melahirkan anak manusia. Konon babi hutan

         bertannya bingung dalam hatinya. Hari semakin sore sementara                            itu  bernama  Celeng  Wayungyang.  Sembilan  bulan  kemudian

         ia masih saja belum mendapatkan hewan buruan. Ia menjadi                                babi itu melahirkan seorang anak manusia perempuan.
         panik dan geram.
                                                                                                         Pada saat itu, kebetulan Prabu Galuga sedang berburu di

                Pada  suatu  saat,  baginda  merasa  ingin  membuang  air                        tempat yang sama sembilan bulan yang lalu. Dia mendengar

         kecil.                                                                                  suara tangisan bayi dan mencari dari mana suara itu berasal.
                                                                                                 Sang Prabu terkejut melihat bayi itu.
                ”Cepat tinggalkan aku sendirian!” perintahnya kepada para

                pengawal.                                                                               “Siapa yang tega meninggalkan bayi di tengah hutan seperti
                                                                                                        ini.” Ujar sang Prabu.
                “Ada apa Gusti Prabu?” kata seorang pengawal.

                                                                                                        Prabu  Galuga  segera  menggendong  bayi  tersebut,
                “Aku mau buang air kecil.”
                                                                                                 sementara Celeng Wayungyang hanya bisa melihat dari balik
                Setelah para pengawal pergi ia menuju semak belukar
                                                                                                 semak-semak  sambil  meneteskan  air  mata.  Di  saat  Prabu
         untuk buang air kecil yang sudah di tahannya dari tadi. Tanpa ia
                                                                                                 menggendong bayi itu terdengar suara di telinganya,
         sadari  air  seninya  menggenang  di  tempurung  kelapa  yang
                                                                                                        “Prabu Galuga! Bayi itu adalah putrimu dengan bidadari yang
         tergeletak di bawah tanah.
                                                                                                        telah menjalani hukuman dari para dewata....kodrat seorang
                Setelah  sang  Prabu  dan  rombongan  meninggalkan
                                                                                                        manusia adalah menikah dan memiliki anak, kau telah mencoba
         tempat itu datanglah seekor babi betina yang merasa kehausan                                   mengelak dari kodrat, bawalah bayi itu pulang dan peliharalah
         dan segera menjilati air seni baginda yang ada di cekungan. Atas                               !”.

         kehendak dewa, babi hutan itu hamil. Konon katannya babi itu
                                                                                                        Terkejut dan tergetar hati sang Prabu mendengar suara
         adalah jelmaan bidadari yang terkena hukuman. Ia sudah lama
                                                                                                 itu. Bayi itu kemudian di asuh dan di beri nama Nyi Dayang
         bertapa  dan  ingin  menjadi  manusia.  Dewa  mengabulkan
                                                                                                 Sumbi.
         keinginannya  dalam  bentuk  lain.  Ia  tidak  dijadikan  manusia,



        80                                                                                                                                                        81
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89