Page 87 - Ceritaku, Imajinasiku Kumpulan Cerita Pendek Anak Nusantara (Winastwan Gora, Miwahyudi W., Rafii Hamdi etc.) (Z-Library)_Neat
P. 87

Beberapa tahun kemudian putri kecil itu telah menjadi   “Siapa yang mau mengambilkan benangku akan ku jadikan ia

 wanita cantik jelita. Kecantikannya terkenal sampai ke negara   suamiku apabila ia laki-laki dan akan ku jadikan saudara apabila

 tetangga,  hampir  setiap  pekan  ada  lamaran,  namun  Dayang   ia perempuan. “
 Sumbi selalu menolaknya.
                   Tak disangka ternyata si Tumanglah yang mengambilkan

 Pada suatu hari karena sudah tak tahan lagi ia menemui   benang tersebut. Dayang Sumbi sangat terkejut dan berkata

 anaknya itu untuk mendapatkan kepastian jawaban.   “Tumang bukan engkau yang aku maksudkan...!”

 “Ampun  ayahanda.  Hamba  belum  berniat  untuk  berumah
                   Saat Dayang Sumbi hendak menolak keadaan yang ada
 tangga.”
            tiba-tiba terdengar suara tanpa rupa.
 Jawaban itu membuat sang Prabu murka dan tidak bisa
                   “Nyi Dayang Sumbi! Kau adalah keturunan bidadari, bidadari
 menahan lagi.
                   pantang menjilat ludah sendiri, lagi pula si Tumang memang
 “Sumbi hanya Ada dua pilihan bagimu. Mau menikah atau ku   jodohmu. Sesungguhnya anjing itu adalah jelmaan dewa!”

 asingkan kau di pinggiran hutan dan hanya di temani dengan
                   Dengan  berat  hati  Dayang  Sumbi  berusaha  untuk
 seekor  anjing  istana  yang  bernama  si  Tumang.”  Ujar  sang
            menerima. Hari-hari berlalu Dayang Sumbi dikaruniai seorang
 Prabu.
            anak  laki-laki  yang  tampan.  Diasuhnya  dengan  penuh  kasih

 Dayang sumbi memilih untuk di asingkan di pinggiran   sayang dan di beri nama Sangkuriang.

 hutan. Di buatkan lah sebuah gubuk untuknya tinggal. Untuk
                   Tak terasa tujuh tahun berlalu, Sangkuriang kecil telah
 menghilangkan kejenuhannya ia mengerjakan tenun.
            pandai berburu binatang bersama si Tumang. Dayang Sumbi tak

  Suatu hari gulungan benang jatuh dan ia merasa malas   pernah menceritakan bahwa si Tumang adalah ayahnya.
 untuk menggambilnya lalu ia mengucapkan sumpah yang tak
                   Pada  suatu  hari  seperti  biasa  Sangkuriang  berpamit
 pernah dipikirkannya sebelumnya.
            kepada  sang  ibu  untuk  berburu  bersama  si  Tumang.





 82                                                                           83
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92