Page 88 - Ceritaku, Imajinasiku Kumpulan Cerita Pendek Anak Nusantara (Winastwan Gora, Miwahyudi W., Rafii Hamdi etc.) (Z-Library)_Neat
P. 88

Berangkatlah mereka ke hutan namun kali ini nasib mereka hari                           lezat  oleh  Nyi  Dayang  Sumbi  dan  di  makan  bersama-sama

         itu sepertinya kurang beruntung.                                                        dengan  Sangkuriang.  Selesai  makan  Dayang  Sumbi  mencari

                                                                                                 Tumang.
                Tak ada satupun hewan yang mereka temukan, tiba-tiba
         lewatlah seekor babi hutan putih. Babi itu mendekati si Tumang.                                “Sangkuriang, kemana si Tumang?” tanya Dayang Sumbi

         Babi dan anjing itu bertingkah sangat aneh, sangkuriang melihat                                kepada Sangkuriang.

         hal tersebut dan berteriak kepada si Tumang.
                                                                                                        Tanpa merasa bersalah Sangkuriang menjawab.
                “Tumang ! gigit dia !”
                                                                                                        “Bu...  anjing  itu  sudah  berani  melawanku.  Tadi  kusuruh

                Mendengar  teriakan  Sangkuriang  babi  putih  itu                                      menyerang babi hutan malah diam saja. Akhirnya dialah yang
         melarikan  diri.  Tumang  berusaha  mendengar  namun                                           kupanah dan kuambil daging dan hatinya."

         diketahuinya  babi  itu  adalah  mertuanya  sendiri  yaitu  Celeng
                                                                                                        Dayang  sumbi  terkejut  dan  sangat  marah,  sepasang
         Wahyungyang.
                                                                                                 matanya memerah dan seketika tangannya mengambil barang
                “Tumang gigit dia !” perintah Sangkuriang.                                       yang ada di dekatnya lalu dipukulnya anak itu dengan entong

                                                                                                 dan mengusir sangkuriang. Sangkuriang merasa bingung dan
                Tumang  hanya  terdiam  saja  dan  tak  berani  menyakiti
                                                                                                 bertanya-tanya  mengapa  sang  ibu  mengusirnya  dan  lebih
         babi  itu,  Sangkuriang  sangat  marah  hingga  ia  tak  bisa
                                                                                                 menyayangi Tumang.
         menahannya lagi. Ia mencabut anak panah dan membidik ke

         arah  babi  tersebut  namun  babi  itu  telah  lari  ke  arah  semak                           Sangkuriang  pergi  dari  rumah  mengembara  tak  tentu
         belukar. Sangkuriang semakin marah dan mengarahkan anak                                 arah  dan  akhirnya  bertemu  dengan  seorang  petapa  sakti.  Ia

         panah itu ke arah Tumang dan memanah tepat di perutnya.                                 diangkat  sebagai  murid  kesayangan  semua  ilmu  yg  dimiliki

                                                                                                 petama  di  tumpahkan  kepadanya.  Beberapa  tahun  kemudian
                Si  Tumang  pun  mati  dan  Sangkuriang  menyati  kulit
                                                                                                 Sangkuriang telah menjadi pemuda yang tampan dan bertubuh
         Tumang dan mengambil daging dan hati Tumang. Kemudian ia
                                                                                                 gagah perkasa.
         membawa pulang. Hati dan daging tersebut di masak dengan



        84                                                                                                                                                        85
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93