Page 19 - Seni Dan Teknik Mengajar Daring
P. 19

SENI DAN TEKNIK MENGAJAR DARING



               D.    PENDEKATAN PEMBELAJARAN

                     Pendekatan  pembelajaran  dapat  diartikan  sebagai  titik  tolak  atau  sudut  pandang  kita
               terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses

               yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan

               melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.

                     Pendekatan  pembelajaran  merupakan  aktifitas  pengajar  dalam  memilih  kegiatan

               pembelajaran.  Pendekatan  pembelajaran  tentu  tidak  kaku  harus  mennggunakan  pendekatan
               tertentu, tetapi sifatnya lugas dan terencana. Artinya memilih pendekatan disesuaikan dengan

               kebutuhan materi ajar yang dituangkan dalam perencanaan pembelajaran.

                     Pendekatan  e-learning  atau  electronic  learning  merupakan  salah  satu  pendekatan

               pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronik, khususnya perangkat
               komputer. Karena itu maka e-learning sering disebut juga ’online course’. Soekartawi (dalam

               Dewi Salma P dan Eveline Siregar, 2004) mengemukakan bahwa dalam berbagai literatur, e-
               learning didefinisikan sebagai a generic term for all technologically supported learning using

               an  array  of  teaching  and  learning  tools  as  phone  bridging,  audio  and  videotapes,

               teleconferencing,  satellite  tranmissions,  and  the  more  recognized  web-based  training  or
               computer aided instruction also commonly referred to as online course (Soekartawi, Haryono

               dan Libero, 2002). Merujuk literatur ini maka e-learning dapat diartikan sebagai pembelajaran
               yang pelaksanaannya di dukung oleh jasa teknologi seperti telpon, audio, videotape, transmisi

               satelit, atau komputer.

                     Menurut  Soekartawi  (2004),  dalam  perkembangannya  komputer  dipakai  sebagai  alat

               bantu pembelajaran, karena itu dikenal dengan istilah Computer Based Learning (CBL) atau
               Computer  Assisted  Learning  (CAL).  Ketika  pertama-tama  komputer  mulai  diperkenalkan

               khususnya  di  pembelajaran,  maka  ia  menjadi  populer  di  kalangan  peserta  ajar  didik.  Bisa

               dimengerti karena berbagai variasi teknik mengajar bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu
               (1) Technology-based learning, dan (2) Technology-based Web-learning.


                     Soekartawi (2004) mencatat bahwa terdapat sejumlah manfaat dan kelebihan pendekatan
               e-learning ini yang dapat dirasakan oleh para pembelajar, namun sejumlah kelemahan juga

               ditemukan antara lain (1) kurangnya interaksi antara pengajar dengan peserta ajar atau bahkan

               antar  peserta  ajar  itu  sendiri,  (2)  adanya  kecenderungan  mengutamakan  aspek  bisnis  dan
               mengabaikan  aspek  sosial,  (3)  proses  pembelajaran  lebih  cenderung  ke  arah  pelatihan,  (4)

               peserta ajar yang tidak mempunyai motivasi yang tinggi cenderung gagal, (5) tidak semua
               tempat dan peserta ajar memiliki internet.

                                                           19
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24