Page 67 - MODUL EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT
P. 67
mampu melebihi harapan pelanggan. Dan secara proaktif menetapkan
level kepuasan pelanggan.
2) Leadership: Top Management berfungsi sebagai Leader dalam
mengawal implementasi sistem bahwa semua gerak organisasi selalu
terkontrol dalam satu komando dengan commitment yang sama dan
gerak yang sinergi pada setiap elemen organisasi. Penerapan prinsip
kepemimpinan mengarah pada:
a. Menetapkan kebijakan mutu, struktur organisasi, mengidentifikasi
dan menyediakan sumber daya
b. Menciptakan lingkungan kerja dimana semua personel ambil
bagian dalam pencapaian target atau sasaran organisasi
c. Komitmen “continual improvement” sistem manajemen mutu
3) Keterlibatan semua orang: Semua element dalam organisasi terlibat
dan concern dalam implementasi sistem manajemen mutu sesuai
fungsi kerjanya masing-masing, bahkan hingga office boy sekalipun
hendaknya senantiasa melakukan yang terbaik dan membuktikan
kinerjanya layak serta berkualitas, pada fungsinya sebagai office boy.
Personil semua level adalah inti organisasi: secara penuh harus ikut
serta dalam kelangsungan bisnis organisasi, sehingga:
a. Mengidentifikasi tanggungjawab dan wewenang.
b. Mengidentifikasi kompetensi, kebutuhan, penyediaan dan
mengevaluasi pelatihan serta memelihara catatan pelatihan
c. Mengidentifikasi dan mengendalikan faktor manusia dan area
kerja untuk mencapai kesesuaian produk
4) Pendekatan Proses: Aktivitas implementasi system selalu mengikuti
alur proses yang terjadi dalam organisasi. Pendekatan pengelolaan
proses dipetakan melalui business process. Dengan demikian,
pemborosan karena proses yang tidak perlu bisa dihindari atau
sebaliknya, ada proses yang tidak terlaksana karena pelaksanaan yang
tidak sesuai dengan flow process itu sendiri yang berdampak pada
58