Page 71 - MODUL EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT
P. 71
audit dalam ISO 9001: 2008 dapat dikembangkan dengan lebih
mengedepankan pencapaian aturan daripada fokus pengembangan kualitas.
Kedua kesalahan yang disebutkan sebelumnya dapat
menjerumuskan organisasi ke dalam pelaksanaan sistem yang tidak
fleksibel dan perusahaan dapat mengalami peningkatan birokrasi,
penambahan biaya serta sistem yang menghasilkan banyak hambatan dari
pada kemampuan untuk pengembangan.
Sangat penting untuk diketahui bahwa ISO 9001: 2008 tidak
menyediakan metodologi (kecuali pada siklus Deming) serta solusi untuk
pengembangan berkelanjutan dari perusahaan. Oleh karena hal inilah,
kedelapan elemen dari sistem manajemen kualitas dari organisasi didesain
dengan sangat kuat dan dikembangkan. Selain itu perlu juga digunakan
alat bantu pelengkap untuk mencapai pengembangan berkelanjutan.
Akhirnya, sebuah perusahaan yang melaksanakan sertifikasi ISO
9001: 2008 untuk tujuan komersial, perusahaan tersebut untuk
mendapatkan sertifikasi dapat melakukan manipulasi cakupan sistem ke
dalam satu proses atau area saja yang tidak memiliki keuntungan nyata
bagi konsumen, maupun perusahaan itu sendiri.
6. Implementasi ISO 9001: 2008
Sejak dipublikasikan pada tahun 1987, ISO 9001 merujuk kepada
sistem kualitas dengan proses revisi beberapa kali. Revisi yang paling
penting dilakukan pada tahun 2000 dan revisi terakhir tahun 2008. Dengan
kedua revisi tersebut, standar ISO 9001 telah berubah dari Quality
Assurance menuju kepada Quality Management .
Implementasi sistem manajemen kualitas menurut ISO 9001:2008
menyediakan alat bantu untuk prioritas pengambilan keputusan, dalam
definisi dari indikator-indikator kunci dan tujuan-tujuan mereka, serta
identifikasi tindakan-tindakan untuk mengoreksi atau melakukan
pengembangan dalam setiap area organisasi. Hal ini harus dilaksanakan
62