Page 30 - Modul Ajar - Pengembangan Kepribadian
P. 30

terhadap diri mereka yang berawal dari proses perbandingan antara perspektif diri

                        ideal dengan diri yang nyata (Berk, 1994).
                        Adapun  beberapa  tinjauan  analisis  yang  berhubungan  dengan  persoalan  “Self-

                        Concept” yang penting untuk diketahui berdasarkan kajian dalam buku Educational

                        Psychology; Windows on Classroom karya Paul Eggen & Don Kauchak hal. 85,
                        antara lain:

                        a.  Sources of Self-Concept (Sumber Lahirnya Konsep Diri)
                            mengaruhi  konsep  diri  mereka.  Anak  (usia  3-5  tahun)  posisi  tersulitnya

                            menekankan pada interaksinya dengan lingkungannya (Berk, 1994). Hal ini

                            berdasarkan sudut pandang pengamatan Piaget bahwa skema perkembangan
                            anak  tergantung  pada  pengalaman  langsung  dan  pola  interaksinya  dengan

                            lingkungannya.  Sementara  anak  yang  mengarah  pada  masa  pendewasaan,
                            interaksi  dengan  orang  lain  menjadi  semakin  penting.  Sehingga  dikatakan

                            bahwa konsep diri sudah mulai terbentuk dengan baik sejak memasuki jenjang
                            awal pendidikan, di mana anak datang ke sekolah mengharapkan dirinya dapat

                            menjadi  pribadi  yang  bisa  berhasil  dan  mampu  melakukan  pekerjaannya

                            dengan baik (Stipek, 1993. Tentu kemajuan anak melalui pendidikan sekolah
                            dan interaksinya dengan teman sebayanya menjadi sesuatu yang amat penting

                            (Berk, 1994).
                        b.  Self-Concept and Achievement (Konsep Diri dan Pencapaian Prestasi)

                            Antara konsep diri dengan pencapaian prestasi umumnya memiliki hubungan

                            yang positif namun kedudukannya dianggap begitu lemah (Walberg, 1984).
                            Dalam upaya untuk mengetahui mengapa, para peneliti mendalilkan bahwa

                            kaitannya dengan konsep diri setidaknya memiliki tiga sub komponen seperti
                            akademik, sosial, dan fisik (Marsh, 1989). Akan tetapi, kaitannya konsep diri

                            dan  juga  fisik  hampir  tidak  menunjukkan  keterhubungan  dengan  prestasi

                            akademik (Byrne, 1984; Marsh & Shavelson, 1985). Ini dikarenakan bahwa
                            pencapaian  prestasi  akademik  tergantung  usaha  yang  dilakukan  meskipun

                            keterdukungan fisik sangat menunjang didalamnya.
                        c.  Academic Self-Concept (Konsep Diri Kaitannya dengan Persoalan Akademisi)

                                                              20
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35