Page 29 - Modul Ajar - Pengembangan Kepribadian
P. 29
tentang tumbuhnya yaitu bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri. Kedua,
“Ideal-Self”, yaitu bagaimana cita-cita dan harapan-harapan seseorang mengenai
dirinya. Ketiga, “Social-Self”, yaitu bagaimana orang lain melihat dirinya. Begitu
luas pemahaman tentang Self-Concept ini, namun inti sebenarnya dari pemahaman
tentang self-concept ini menurut Seifert dan Hoffnung yakni suatu pemahaman
mengenai diri atau ide tentang diri sendiri.
Pentingnya konsep diri dalam pola kepribadian dibuktikan oleh label-label yang
selalu diberikan padanya. Konsep diri ini disebut sebagai inti atau pusat
kecenderungan diri atau sebagai “kunci kepribadian”. Begitu pentingnya konsep
diri ini akan dapat membendung pengaruh yang berlebihan pada perilaku seseorang
dan cara penyesuaia diri terhadap situasi kehidupan. Sehingga dinukilkan oleh
Lewin bahwa dengan konsep diri ini memberikan “konsistensi” pada kepribadian.
James sebagai orang yang pertama kali memberikan pandangan bahwa seseorang
mempunyai banyak “diri”. “Diri yang real” contohnya adalah hal-hal yang
dipercayai oleh orang secara real mengenai dirinya. Adapun “diri ideal” adalah hal-
hal yang ia cita-citakan, sedangkan “diri sosial” adalah kepercayaan seseorang
terhadap orang lain bahwa orang lain memikirkannya dan cara mereka menerima
dirinya.
Disebutkan pula oleh Berk, 1994 dalam buku Educational Psychology; Windows
on Classroom karya Paul Eggen & Don Kauchak, bahwa dengan pengenalan
terhadap “diri”, proses untuk mendefinisikan “diri atau keberakuan” ini telah
dimulai. Dalam penafsirannya terkait hal ini, di mana anak-anak telah mulai
membedakan sesuatu yang ditinjau berdasarkan perspektif antara “The Ideal-Self”
(diri ideal) dengan “The Real-Self” (diri yang sejati). Lebih lanjut Berk,
menyebutkan bahwa diri ideal tiada lain merupakan apa-apa saja yang diinginkan
manusia terkait akan dirinya, misalnya mereka ingin menjadi sosok yang kuat,
berani, cerdas, dan menjadi pribadi diri yang menarik dsb. Sedangkan, diri yang
sejati merupakan persepsi orang tentang siapa sebenarnya “ia”. Sebab
pengembangan penghargaan terhadap diri orang-orang merupakan bentuk evaluasi
19