Page 13 - MODUL ARSITEKTUR RUMAH SAKIT
P. 13
5. Rencanakan Rumah Sakit dengan Pengelompokan yang Tepat
Rumah sakit semestinya direncanakan dengan pengelompokan ruang
(kerap juga disebut pemintakatan atau zoning) yang tepat. Pengelompokan
ruang yang tepat akan mendukung efektivitas dan efisiensi kegiatan yang
berlangsung di dalamnya dan antar ruang.
Pengelompokan yang tepat juga akan memberi kedekatan ruang-
ruang yang saling membutuhkan kedekatan, dan memisahkan ruang-ruang
yang membutuhkan pemisahan.
a. Zona Luar adalah zona yang harus dengan mudah diakses oleh
masyarakat luas, seperti: layanan gawat darurat, layanan rawat jalan,
serta layanan administratif untuk umum.
b. Zona Kedua adalah zona yang menerima beban kerja dari zona
terluar tadi, meliputi laboratorium, farmasi, dan radiologi.
c. Zona Dalam adalah zona yang menyediakan layanan rawat inap dan
layanan lain bagi pasien.
d. Zona Terdalam adalah zona yang membutuhkan tingkat kesterilan
tertentu dalam memberikan layanan, seperti misalnya layanan bedah,
melahirkan, serta rawat intensif.
e. Zona Layanan, yang memberikan layanan pada kegiatan rumah
sakit, seperti misalnya dapur, laundry, IPSRS, pool kendaraan, dan
kamar jenazah.
6. Rencanakan Rumah Sakit dengan Sirkulasi yang Tepat dan Aksesibel
Sistem sirkulasi pada dasarnya terbagi dalam sirkulasi eksternal
dan sirkulasi internal. Sirkulasi eksternal akan didominasi oleh sirkulasi
kendaraan bermotor dalam mengakses rumah sakit. Perlu ada pembedaan
antara akses utama rumah sakit bagi pengunjung, akses gawat darurat
yang harus dapat dicapai dengan mudah dan tidak terganggu akses yang
lain, serta akses layanan dan karyawan. Demikian juga parkir perlu
direncanakan sedemikian rupa sehingga secara kualitatif dan kuantitatif
4