Page 23 - Ayah - Andrea Hirata
P. 23

10 ~ Andrea Hirata


          ta adalah tempat yang jauh, sangat jauh, dan urusan konyol

          orang dewasa.
              Waktu kelas dua SMP, Ukun berkata kepada Sabari
          bahwa dia suka sama Hanifa, sampai tak bisa tidur dibuat-
          nya. Sebelumnya, Ukun juga pernah bilang bahwa dia suka
          sama Sita, Mawar, Anisa, Laila, Nurmala, Aini, Indra, Deli,

          Lili, Mumun, Nizam, Latifah, Salamah, Fatimah, Hasanah,
          Sasha, Zasa, Zaza, dan Shasya. Adapun Tamat, tanpa malu-
          malu bilang bahwa dia suka sama Amoi, Zarina, A Yun, Mi-
          nar, A Mung, Nuri, Rifa, Umi kampung seberang, dan Umi
          anak Pak RT.
              “Tapi, hanya suka pandang,” kata Tamat.
              “Maksudmu?” tanya Sabari.
              “Kata ayahku, aku tak boleh pacaran sebelum tamat

          perguruan tinggi. Itulah sebabnya ayahku menamaiku Ta-
          mat.” Padahal, ayahnya sendiri punya tiga istri. Lempar batu
          sembunyi tangan.
              Menurut Sabari semua itu menjijikkan. Setiap kali Ukun
          berkoar soal putri-putri kecil yang disukainya itu, Sabari

            ngomel-ngomel. Sangat mungkin karena dia telah melihat
          dengan matanya sendiri betapa buruknya cinta. Keluarga se-
          pupu-sepupunya berantakan. Dia selalu bertanya, mengapa
          tak ada hukum yang menjerat orang-orang yang suka main-
          main dengan cinta macam Ukun, Tamat, dan sepupu-sepu-
          punya itu? Baginya cinta adalah perbuatan buruk yang dilin-
          dungi hukum.
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28