Page 270 - Ayah - Andrea Hirata
P. 270

Ayah ~ 257


                 Kubayangkan hidupku jika dari dulu selalu patuh akan nasihat

            ayahku. Namun, mungkin jalan pahit yang berliku-liku inilah yang harus
            kutempuh.
                 Aku tak menyangkal bahwa banyak peristiwa masa lalu yang ku-
            sesali sekarang. Karena waktu itu aku muda, bodoh, dan marah. Namun,
            bukankah kita tidak benar-benar hidup jika kita hidup tanpa penyesalan?

                 Aku telah mengambil pilihan yang sulit sampai akhirnya bertemu
            dengan pemusik ini. (Kuharap kau tertawa, Boi, karena di sini aku terse-
            nyum, lihatlah dia sedang memainkan gitarnya di situ. Kuharap dia tak
            membawakan lagu “Hotel California”!)
                 Dan kuharap kau pun segera menemukan cinta sejatimu. Karena
            cinta sejati akan melemparkanmu pada sebuah tempat yang dari situ kau
            dapat melihat segala sesuatu dalam hidupmu dengan jernih. Aku selalu
            merasa Bogel Leboi adalah cinta pertamaku, rupanya aku keliru. Cinta

            pertamaku, setelah malang melintang berkenalan dengan banyak orang
            dan tiga kali kawin cerai, adalah JonPijareli, gitaris Medan, percayakah
            kau?
                 Salam rindu. Zurai, ciumlah tangan ibuku untukku.
                 Sahabatmu selalu,

                 Lena






            Anak yang sehat, baik budi, dan pintar, suami musisi berbakat
            yang dicintai setengah mati, tak ada lagi yang diminta Lena
            dari hidup ini. Namun, rapor Zorro pada semester 1 kelas
   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275