Page 267 - Ayah - Andrea Hirata
P. 267
254 ~ Andrea Hirata
“Waktu kau datang, aku sedang sakit. Tahukah kau,
Lena?”
Demam?
“Orang yang datang membawa cinta kepada orang yang
sedang sakit, dia membawa kesembuhan.”
Bicara apa orang ini?
“Ah, indah sekali!” Jon memuji kata-katanya sendiri.
“Bolehkah kupakai untuk lirik lagu ciptaanku?”
Kata-katamu sendiri, suka-sukamulah, aih, satu lelaki, seribu ce-
rita.
Menggelikan, sebelum berangkat ke festival di Bengku-
lu, lantaran merana, Jon berkata kepada siapa saja bahwa dia
akan pensiun. Bahwa band-nya akan dilungsurkannya kepada
Boros Akinmusire, pemain trompet nan jempolan itu. Lena
telah mengubah segalanya.
Perkawinan Jon dengan Lena adalah perkawinan ketiga
dan dengan segera sang musisi menganggap angka tiga se-
bagai angka keramat. Dari perkawinan sebelumnya, Jon tak
pernah punya anak karena itu dia senang sekali kepada Zor-
ro. Lagi pula, siapa yang tak jatuh hati kepada bocah tampan
yang pintar itu? Zorro membuat Jon menjadi seseorang yang
diam-diam, jauh dan getir di dalam hati, selalu diinginkan-
nya: ayah.
“Siapa namamu, Anak Muda?” tanya Ibu Basaria, siap
mengisi formulir pendaftaran kelas satu SD. Dengan tangan-
nya, Zorro melukis huruf Z di udara.

