Page 263 - Ayah - Andrea Hirata
P. 263
250 ~ Andrea Hirata
Mereka bosan terjebak dalam hal yang itu-itu saja, ba-
ngun tidur, bekerja, nongkrong di warung kopi, pulang, tidur
lagi, bangun lagi, bekerja lagi, nongkrong lagi, pulang lagi,
tidur lagi. SSDD, same sh$#different day. Kebosanan itu kejam,
tetapi kesepian lebih biadab daripada kebosanan. Kesepian
adalah salah satu penderitaan manusia yang paling pedih.
Tidak hanya konyol, tetapi juga riskan mengharapkan
nasib berubah dari melihat saat-saat mistik ketika langit menjadi
biru di pantai barat sana. Kejadian itu belum tentu setahun
sekali. Tindakan yang lebih kongkret harus diambil, yakni ko-
lom jodoh di koran lokal, halaman tujuh.
Pagi-pagi pada hari Minggu, Ukun dan Tamat sudah
berada di warung kopi Solider dan langsung menyambar ko-
ran lokal. Tak keruan hati mereka melihat propaganda ten-
tang mereka sendiri di kolom jodoh.
UK, Pria (32), perjaka, suku Melayu, ramah, bertanggung ja-
wab, ijazah SMA, punya pekerjaan tetap di bidang mekanika dan
elektronika, sehat badan & pikiran, tak berminat pacaran, serius,
langsung menikah. Mencari wanita, belum pernah menikah, pega-
wai negeri, sehat, berpenampilan menarik, usia selaras. Peminat
silakan hubungi redaktur dengan kode UK32/per658/90.
Sebenarnya, dalam kolom pekerjaan Ukun mau me-
nambahkan, khususnya untuk produk berteknologi digital dari Jepang.

