Page 23 - BUKU PELESTARIAN LINGKUNGAN ISBN 2023_Neat
P. 23

Lindungan  Ka’bah  (1938),  Merantau  ke  Deli  (1938),

            Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk (1938), dan lainnya.
                 Foulcher, dalam monografinya yang terbit pada tahun

            1980  menyebutkan  bahwa  Pujangga  Baru  merupakan

            petunjuk    mengenai     peralihan   kebudayaan,    yang
            mendampingi  dan  menjadi  bagian  dari  peralihan  politik,

            yaitu dari Hindia Belanda ke negara-kebangsaan Indonesia
            (Faruk,  2002:  19).  Hal  itu  diperoleh  dari  ditemukannya

            keterkaitan  sosial  dan  ideologi  antara  Pujangga  Baru
            dengan     gerakan-gerakan    politik   nasionalis    dan

            nasionalisme  Indonesia.  Pujangga  Baru  dipengaruhi  oleh

            konteks  politik.  Hasil  penelitian  Foulcher  terkait  dengan
            Pujangga  Baru  adalah  1)  Pujangga  Baru  merupakan

            majalah  yang  tumbuh  sebagai  gagasan  mengenai  sosial-
            politik,  gerakan  pemuda  nasionalis.  2)  Pujangga  Baru

            adalah sebuah majalah yang dibentuk untuk menghadirkan
            lingkungan  kesusastraan  yang  bebas,  baik  dari  politik

            pemerintah kolonial  Belanda maupun dari komersialisme

            penerbit-penerbit  swasta  (Foulcher,  1991  dalam  Faruk,
            2002: 19).

                 Oleh  karena  Pujangga  Baru  merupakan  petunjuk

            mengenai  peralihan  kebudayaan  dan  politik  dari  Hindia
            Belanda ke negara kebangsaab Indonesia, maka tidak heran

                                        17
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28