Page 26 - BUKU PELESTARIAN LINGKUNGAN ISBN 2023_Neat
P. 26

Asrul Sani, Idrus, Usmar Ismail, Amal Hamzah, dan lainnya

            (Harjito, 2007: 55).
                 Karya puisi Chairil Anwar, khususnya yang berjudul

            Aku  memenuhi  ciri-ciri  tersebut.  Chairil  Anwar

            mengungkapkan gelora yang ada di dalam dirinya—yang
            dirasakannya dan seluruh bangsa Indonesia. Chairil Anwar

            sebagai    pelopor  periode  ini  dianggap      memiliki
            keambiguan,  yaitu  identitas  nasionalisme  Chairil  Anwar

            digambarkan  sangat      kuat,   tetapi   nasionalismenya
            diragukan.  Bahkan,  Chairil  Anwar  disebut  sebagai

            individualis (Pradopo, Rahima, dan Teeuw dalam Iskandar

            dan Pratama, 2021: 168). Nasionalisme Chairil Anwar tidak
            bisa dipahami dan diterima begitu saja sebagai bentuk cinta

            tanah    air.   Karya-karya   Chairil   Anwar     banyak
            menggambarkan  pergolakan  di  dalam  dirinya.  Hal  inilah

            yang  menyebabkan  karya  Chairil  Anwar  terasa  kuat
            mengangkat  eksistensialisme.  Chairil  Anwar  ingin

            mengajak  generasi  muda  untuk  ‘ada’  bagi  bangsanya—

            memperjuangkan  kemerdekaan—melepaskan  diri  dari
            jajahan kolonial.

                 Berdasarkan periode-periode yang telah dipaparkan di

            atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  sastrawan  Sumatra  Utara
            memiliki  pengaruh  yang  kuat  terhadap  perkembangan

                                        20
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31