Page 27 - BUKU PELESTARIAN LINGKUNGAN ISBN 2023_Neat
P. 27
kesusastraan bangsa Indonesia. Merari Siregar, Armijn
Pane, Amir Hamzah, Sanusi Pane, dan Chairil Anwar
adalah sastrawan-sastrawan Sumatra Utara yang memiliki
karya fenomenal yang selalu dikenal dan eksis di setiap
masa—dibicarakan sepanjang masa.
Hal yang dapat disimpulkan lagi adalah di setiap
periode memiliki hubungan, benang merah yang harus
ditemukan ujungnya, yaitu Balai Pustaka merupakan
sebuah penerbitan yang didirikan oleh kolonial Belanda
sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaannya sehingga
karya-karya yang dihasilkan tidak terlepas dari pengaruh
kolonial Belanda (Eropa, yang dapat disebut Barat). Bangsa
Indonesia, khususnya para sastrawan merasa jengah
sehingga mendirikan majalah Pujangga Baru sebagai
majalah ‘pembebasan’. Akan tetapi, karya sastra yang
dihasilkan masih mendapatkan pengaruh kolonialisme yang
berbaur nasionalisme. Artinya, semangat nasionalisme
mulai terbentuk pada diri sastrawan-sastrawan masa
Pujangga Baru. Kemudian, lahirlah periode Kemerdekaan
yang sepenuhnya bangsa Indonesia, khususnya sastrawan-
sastrawan menggencarkan semangat nasionalisme untuk
mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia dari jajahan
Kolonial.
21