Page 30 - BUKU PELESTARIAN LINGKUNGAN ISBN 2023_Neat
P. 30
untuk melemahkan mereka, dan kritik tersebut harus
memiliki landasan yang kuat.
Mihar Harahap menyatakan bahwa perkembangan
kritik sastra di Sumatera Utara semakin terbatas karena
beberapa kritikus telah meninggal dunia. Meskipun ada
angkatan baru muncul, tekanan arus tidak sebesar masa
lalu. Para kritikus jarang membicarakan karya sastra
Sumatera Utara, terutama karya anak muda, dan terdapat
jarak antara kritik sastra dengan karya sastra dari beberapa
angkatan. Akibatnya, generasi Sugeng Satya Dharma dan
Hasan Al Bana terlahir tanpa didampingi kritikus sastra.
Selain itu, banyak kritikus adalah para pencipta karya
sastra, yang dapat mempengaruhi cara mereka mengkritik
karya sastra. Pengarang sering terlena dengan kemeriahan
mengarang tanpa memperhatikan keutamaan dalam
mengkritik karya sastra.
Penyebab memudarnya budaya kritik sastra adalah
kecendrungan yang kuat untuk menopangnya dengan
pemikiran rasional dan teori-teori sastra, yang terkadang
tidak sesuai dengan karya sastra Indonesia yang memiliki
latar sosial dan budaya berbeda. Kritik sastra seharusnya
lebih mengutamakan penghayatan daripada perangkat
metode dan teori, karena kritik sastra yang terlalu berfokus
24