Page 50 - E-MODUL INTERAKTIF BERBASIS STUDI KASUS SEL
P. 50
2. Transport Aktif Sekunder
Transpor aktif sekunder tergantung pada
C. Struktur Sel
gradien ion, misalnya masuknya gula atau
asam amino di dalam sel usus halus atau
ginjal yang digunakan oleh gradien Na+
melalui membran plasma. Glukosa masuk
kedalam sel usus halus dan ginjal dengan cara
simfort. Glukosa dan Na+ terikat pada
tempat yang berbeda pada protein pembawa.
Na+ bergerak ke dalam searah dengan
gradien elektrokimia, dan membawa glukosa
secara bersama-sama. Makin besar Na+
makin besar laju masuknya glukosa. Jika
Na+ di luar sel menurun, maka angkutan
glukosa terhenti. Na+ yang masuk bersama
glukosa dipompa keluar oleh Na+ K+ ATP-
ase. Gradien konsentrasi Na+ yang tinggi
menggerakkan transpor glukosa sehingga
glukosa bersama-sama dengan ion Na+
masuk ke dalam sel. Na+ yang memasuki sel
kembali dipompa ke luar sel dengan
menggunakan sumber energi berupa ATP.
Dengan demikian pada transpor sekunder,
energi dibutuhkan kemudian.
Gambar 3. Transpor Aktif Sekunder
Sumber: Fullick, A., & Sochacki, F. (2018)
Transpor aktif sekunder menggunakan gradien elektrokimia yang dihasilkan oleh
transpor aktif primer sebagai energi untuk memindahkan zat lain melawan gradien
konsentrasi. Contoh transpor aktif sekunder adalah koteranspor (cotransport) atau
antiport (kontras). Transpor aktif penting dalam menjaga keseimbangan ion, nutrisi, dan
pembuangan limbah dalam sel. Selain itu, transpor aktif juga berperan penting dalam
proses seperti penyerapan nutrisi dalam usus, reabsorpsi air dalam ginjal, transmisi sinyal
saraf, dan kontraksi otot.
I
47
Pengembangan E-Modul Berbasis Studi Kasus

