Page 34 - Sejarah Nasional Indonesia
P. 34
dalam pekerjaan tangan dan kerajinan.
Pada masa ini juga, perdagangan lintas wilayah juga mengalami
perkembangan pesat, dengan Indonesia menjadi bagian dari jaringan
maritim yang menghubungkan Asia Tenggara dan Asia Timur.
Perdagangan ini membawa pengaruh budaya asing yang saling
berinteraksi dan berakulturasi dengan budaya lokal di Indonesia.
Salah satu kebudayaan asing yang memberikan pengaruh besar
terhadap peninggalan masyarakat Indonesia pada Zaman Perunggu
(Bronze Age) adalah kebudayaan Vietnam yang dikenal sebagai
Kebudayaan Dong Son. Menurut Wijaya (2013) kebudayaan Dong Son
sebenarnya sudah mulai masuk dan memberikan dampaknya sejak
era Mesolitikum hingga Megalitikum, namun pengaruh terbesarnya
dirasakan pada Zaman Perunggu. Salah satu pengaruh signifikan
kebudayaan Dong Son di Indonesia dan beberapa negara Asia
Tenggara lainnya adalah teknik pengolahan perunggu. Beberapa
peninggalan seni budaya dari Zaman Perunggu mencakup patung,
bejana, perhiasan, serta benda bersejarah berupa Nekara.
Pengaruh ini terlihat jelas pada motif-motif hiasan yang
terdapat pada nekara dan artefak lainnya. Selain mempengaruhi
teknologi dan seni, budaya Dongson juga membawa dampak dalam
aspek-aspek sosial dan keagamaan, terutama melalui penggunaan
nekara dalam upacara ritual dan pemakaman. Dengan demikian,
peninggalan Nekara dan karya-karya seni dari Zaman Perunggu
menjadi bukti penting dari pengaruh budaya Dong Son terhadap
perkembangan kebudayaan di Indonesia.
Setelah Zaman Perunggu, masyarakat Indonesia mulai
memasuki Zaman Besi yang dimulai sekitar awal abad Masehi,
membawa perubahan signifikan dalam teknologi dan kehidupan
sosial, yang semakin memperkaya peradaban nusantara dengan
berbagai inovasi dalam pemanfaatan logam, terutama besi.
Suharni Suddin, S.Pd., M.Pd. 25

