Page 56 - Sejarah Nasional Indonesia
P. 56
Sora tahun 1298-1300 dalam peperangan ini Sora dan
pengikutnya tewas. Pemberontakan ini ditulis dalam
kidung Sorandaka. Pada tahun 1309 Raden Wijaya
Mangkat, ia diarcakan sebagai Jna (Budha) di candi
Antahpura, sebagai Siwa di candi Simping dan sebagai
Laksana (campuran Siwa dan Wisnu) di candi Sumberjati
dekat Blitar
b) Masa puncak kejayaan (1309-1389)
1) Masa pemerintahan raja Jayanegara (1309-1326)
Setelah Raden Wijaya mangkat ia digantikan oleh
satu-satunya putranya ialah Jayanegara. Dalam
buku Pararaton mengatakan bahwa Jayanegara
adalah anak dari Dara Petak. Sedangkan dalam buku
Negarakertagama menyebut Jayanegara adalah
anak dari Idreswari yang merupakan permaisuri
Raden Wijaya. Idreswari tidak lain adalah Dara
Petak. Ada beberapa pemberontakan pada masa
Raden Wijaya yaitu pemberontakan Nambi,
pemberontakan Semi dan Kuti pada masa
pemberontkan Kuti ia berhasil menguasai keraton
dan raja Jayanegara terpaksa menyingkir ke desa
Badander. Pada saat itu muncul tokoh Gajah Mada
sebagai kepala pasukan Bhayangkara (pengawal
raja) yang berhasil menyelamatkan raja membasmi
pasukan Kuti serta mengembalikan raja ke istana.
Atas jasanya Gajah Mada diangkat menjadi patih di
Kahuripan. Kemudian dinaikkan pangkatnya
menjadi patih di Daha/Kediri.
2) Masa pemerintahan Rajaputri Tribuanatunggadewi
(1328-1350)
Jayanegara tidak punya putra maupun putri, dan ia
Liza Husnita, M. Pd 47

