Page 51 - Sejarah Nasional Indonesia
P. 51
tahun 670, 673, 713 dan terakhir tahun 742.
Dalam masa perkembangannya kerajaan Sriwijaya dapat
diketahui perkembangan kehidupan masyarakat dari aspek
politik, ekonomi dan sosial budaya
1) Keadaan politik, dari prasasti Telaga diketahui adanya
susunan jabatan pemerintahan seperti putra mahkota
sebagai pengganti raja, putra raja II, putra raja III dan
putra raja IV semua putra-putra raja ini disebut
Juwaraja. Selain itu juga terdapat jabatan menteri
utama, senapati, bupati, orang kepercayaan raja, hakim,
juru tulis, nahkoda kapal bahkan sampai tukang cuci.
Terdapat penguasa-penguasa daerah atau kota-kota
pelabuhan diharuskan tunduk dan setia kepada raja.
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim,
hubungan penguasa-penguasa daerah dengan pusat
kerajaan tidak bersifat feodalistis dan paternalistis.
2) Keadaan ekonomi, kerajaan Sriwijaya menguasai lalu
lintas pelayaran dan perdagangan Nusantara ke Cina dan
sebaliknya. Pendapatan selain perdagangan juga dari
bea cukai, upeti dari negara bawahan Sriwijaya berupa
hasil bumi, emas, perak dll. Barang-barang yang
diperdagangan pada waktu itu adalah emas, perak,
gading gajah, kulit penyu, cula badak, kapur barus,
kemenyan, rempah-rempah dan lain sebagainya.
Sedangkan barang-barang dari luar seperti porselen,
kain sutera, gelas dan lampu-lampu hias.
3) Keadaan sosial budaya, Sriwijaya merupakan penganut
agama Budha Hinayana. Masyarakat Sriwijaya terdiri
atas 3 golongan yaitu kaum bangsawan (keluarga raja),
pendeta dan rakyat biasa.
Setelah tahun 742 Shih-li-fo-shih tidak lagi mengirim
Liza Husnita, M. Pd 42

