Page 48 - Sejarah Nasional Indonesia
P. 48

Dewa  Sakti  sekitar  tahun  1300.  Raja  terakhir  bernama
                        raja  Aji  Pangeran  Tumenggung  Jaya  Baya  memerintah
                        tahun  1947-1525.  Kerajaan  ini  bercorak  Hindu  dan
                        mengakui  kekuasaan  Majapahit.  Bahkan  seorang
                        pembesar  Majapahit  diangkat  sebagai  patih  dan
                        sekaligus  menjadi  wakil  kerajaan  Majapahit.  Sewaktu
                        kerajaan Majapahit mundur kerajaan Kutai Kertanegara
                        dimasuki  pengaruh  Islam  dibawa  Tuan  Ribandang  dan
                        Tuan Tunggang Parangan (Achadiati, 1988)
                    3)  Kerajaan kutai Islam (1525-1960)
                        Raja  Kutai  Kertanegara  yang  ke  enam  telah  menganut
                        agama Islam dengan gelar Aji Raja Mahkota Mulia Islam
                        (1525-1605). Puncak kejayaan pada masa pemerintahan
                        raja  Aji  Pangeran  Sinum  Panji  Mendapa  (1605-1635).
                        Banyak daerah yang ditaklukan termasuk kerajaan Kutai
                        Martapura  yang  masih  beragama  Hindu.  Sampai  tahun
                        1960  kerajaan  Kutai  Kertanegara  masih  berdiri.  Pada
                        tahun  1960  pemerintah  RI  menghapuskan  adanya
                        kerajaan,  kerajaan  ini  masuk  ke  Kalimantan  Timur
                        dengan ibu kotanya Samarinda.
                 b.  Kerajaan Tarumanegara (430-686)
                    Sebelum munculnya kerajaan Tarumanegara, di Jawa Barat
                    telah  ada  sebuah  kerajaan  bernama  Salakanegara.  Kata
                    Salaka dalam bahasa Sunda artinya perak. Di Jawa barat ada
                    sebuah  gunung  bernama  gunung  Salak  (a)  yang  berarti
                    gunung  perak.  Hal  ini  seiring  dengan  ditulis  Gladius  I
                    Tolemeus pada abad ke II M adanya sebuah kota pelabuhan
                    yang  bernama  Agyre  artinya  perak.  Dua  orang  raja
                    Salakanegara  yang  terakhir  Rajadirajaguru  dan  Rajasi
                    Dharmayawarmaguru,  keduanya  tertulis  dalam  prasasti
                    Tugu  yang  disebut  oleh  raja  Purnawarman  dari

                                              Liza Husnita, M. Pd  39
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53