Page 50 - Sejarah Nasional Indonesia
P. 50
dewa Wisnu yang mengendarai gajah Aiwarta. Rakyat
yang tinggal dipinggir kota dan pedalaman menganut
Animisme dan Dinamisme.
Setelah pemerintahan raja Purnawarman belum
ditemukan prasasti yang dapat menjelaskannya. Hanya pada
sebuah prasasti Sriwijaya ditemukan di Kota Kapur (pulau
Bangka) berangka tahun 686 dikatakan bahwa balatentara
Sriwijaya dikirim ke bhumi Jawa karena tidak takluk kepada
Sriwijaya. Semenjak itu hilang nama Tarumanegara sampai
abad ke VII di daerah itu muncul kerajaan Sunda.
c. Kerajaan Sriwijaya
Sebelum munculnya kerajaan sriwijaya berdiri kerajaan
Funan. Kerajaan Sriwijaya merupakan pengganti dari
kerajaan Funan yang memegang kekuasaan politik maupun
hegemoni pelayaran dan perdagangan antara India dan Cina.
Sebelum berkembangnya kerajaan Sriwijaya sudah ada
kerajaan Kan-to-li, kemudian kerajaan ini dikuasai kerajaan
Malayu, namun semenjak tahun 670 hanya ada kerajaan
Sriwijaya (Shih-li-fo-shih) yang mengirim utusan ke Cina.
Sriwijaya berkembang menjadi pusat perdagangan antara
Asia Tenggara dan Cina. Perkembangan kerajaan Sriwijaya
dapat diketahui dari beberapa prasasti yaitu:
1) Prasati Kedukan Bukit
2) Prasasti Talang Tuo
3) Prasasti Telaga Batu
4) Prasasti Kota Kapur
5) Prasasti Karang Berahi
6) Prasasti Bawang
7) Prasasti Palas Pasemah
Berdasarkan sumber berita Cina bahwa Shih-li-fo-shih
atau Sriwijaya telah mengirim utusan ke negeri Cina pada
Liza Husnita, M. Pd 41

