Page 54 - Sejarah Nasional Indonesia
P. 54

Menurut  Pararaton  pada  tahun  1227  Ken  Arok  mati
                   terbunuh  oleh  suruhan  Anusapati  dengan  keris  Mpu
                   Gandring.  Ken  Arok  digantikan  oleh  Anusapati.  walau  ia
                   memerintah cukup lama yaitu tahun 1227-1248 namun tidak
                   banyak  yang  diketahui  dari  sumber-sumber  yang  ada.  Dari
                   Ken dedes, Ken Arok mempunyai 4 orang putra diantaranya
                   Mahisa Wongateleng, sedangkan dari istri lainnya yaitu Ken
                   Umang  lahir  Tohjaya.  Menurut  Pararaton  Anusapati
                   meninggal  dibunuh  oleh  Tohjaya.  Tohjaya  tidak  lama
                   memerintah karena pada tahun 1248 ia terbunuh dalam satu
                   pemberontakan yang dilakukan oleh pegawai istana. Setelah
                   Tohjaya  wafat  ia  digantikan  oleh  Ranggawuni  (putra
                   Anusapati)  dengan  gelar  Sri  Jaya  Wishnuwardhana  yang
                   memerintah  dari tahun  1248-1268.  Perkembangan  kerajaan
                   Politik, Ekonomi dan Sosial
                   1)  Secara Politik, dibawah raja terdapat tiga Rakryan yaitu I
                      Hino, I Halu dan I Sirikan. Melalui 3 pejabat ini perintah
                      raja  diteruskan  kepada  Rakryan  Mapatih,  Rakryan
                      Demung  dan  Rakryan  Kenuruhan  yang  secara  praktis
                      ketiga pejabat inilah yang menjalankan pemerintahan
                   2)  Secara ekonomi dijelaskan bahwa kerajaan ini merupakan
                      agraris maritim sempurna karena menguasai tiga daerah
                      potensial  yaitu  dataran  rendah  kediri-Madiun,  dataran
                      tinggi  Malang  dan  kota-kota  pelabuhan  Delta  Kali
                      Berantas.  Hasil  pertaniannya  berupa  hasil  pelayaran  dan
                      perdagangan, pajak dan bea cukai.
                   3)  Sosial-budaya,  mereka  menganut  unsur  Ke-Jawaan.  Raja
                      Kartanegara  penganut  agama  Budha-Tantrayana  yaitu
                      aliran  agama  Budha  yang  telah  bercampur  dengan
                      pemujaan  Siwa-Bhairawa.  Kertanegara  sering  melakukan
                      upacara  keagamaan  di  pasetran  (tempat  penumpukan

                                              Liza Husnita, M. Pd  45
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59