Page 45 - Sejarah Nasional Indonesia
P. 45

Cina.  Kan-to-li  memperdagangkan  barang-barang  bernilai
                    tinggi seperti kayu cendana, rempah-rempah, kapas, pinang.
                    Semenjak  akhir  abad  ke  VI,  Kan-to-li  tidak  pernah  lagi
                    mengirim  utusan  ke  Cina,  dan  digantikan  oleh  utusan  dari
                    Mo-lo-yo  (Melayu)  kemungkinan  kerajaan  Kan-to-li  telah
                    dikuasai.  Tetapi  semenjak  tahun  683  utusan  kerajaan
                    Melayu juga terhenti karena dikuasai kerajaan Sriwijaya.
                 b.  Kerajaan Poh-wang atau Tulang Bawang (442-452)
                    Berdasarkan  berita  Cina,  kerajaan  ini  telah  mengirimkan
                    utusannya  menghadapi  kaisar  Cina  Pada  tahun  442,  449,
                    451,  459,  464  dan  466.  Pohwang  merupakan  penyebutan
                    Cina untuk Tulang Bawang di pantai timur Lampung Utara.
                 c.  Kerajaan Ho-lo tan atau Aruteun (430-452)
                    Ho-lo-tan  adalah  ucapan  Cina  untuk  menyebut  Aruteun
                    sebuah  kerajaan  yang  berlokasi  di  muara  sungai  Ciaruteun
                    (sebelah utara Bogor). Berdasarkan catatan dinasti Liu-sung-
                    shu  kerajaan  Ho-lo-an  di  Shepo  telah  mengirimkan  utusan
                    menghadap kaisar Cina pada tahun 430, 433, 434, 436, 437
                    dan terakhir 452 (W O Woltera, 1967). Namun pada tahun
                    528 utusan yang yang datang adalah utusan kerajaan To-lo-
                    mo (Tarumanegara). Kemungkinan kerajaan Ho-lo-tan telah
                    jatuh di bawah kekuasaan Tarumanegara (To-lo-mo) antara
                    tahun 528 (Slamet Mulyana, 1981). Menurut Daljuni (1984)
                    kerajaan  Ho-lo-tan  memiliki  armada  kapal  dagang  dengan
                    kota pelabuhannya terletak di Sungai Cisadane.
                 d.  Kerajaan Ho-ling
                    Ada dua pendapat terkait letak kerajaan Ho-ling. Menurut L
                    O  Damais,  Ho-ling  adalah  ucapan  Cina  untuk  menyebut
                    Walaing. Oleh van der Meulen kata Walaing diterjemahkan
                    jadi  Dieng  di  Jawa  Tengah.  Sedangkan  menurut  W  P
                    Groenevelt  dalam  Slamet  Mulyana  (1981)  ibu  kota  Ho-ling

                                              Liza Husnita, M. Pd  36
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50