Page 80 - SPH - 19 Mar 2025
P. 80

1. Monospermi: Fertilisasi oleh Satu Sperma
                  Monospermi adalah proses fertilisasi normal di mana hanya satu sperma yang berhasil

                  membuahi satu sel telur. Hal ini penting untuk menjaga jumlah kromosom yang stabil

                  pada setiap spesies. Mekanisme Monospermi

                      1.  Sperma menembus zona pelusida
                         Sperma mengeluarkan enzim akrosom yang membantu menembus lapisan

                         pelindung sel telur (zona pelusida).

                      2.  Reaksi kortikal terjadi

                         Setelah satu sperma masuk, granula kortikal sel telur melepaskan enzim
                         yang mengubah zona pelusida menjadi keras dan tidak bisa ditembus oleh

                         sperma lain.

                      3.  Fusi inti sperma dan inti sel telur

                         Inti sperma akan menyatu dengan inti sel telur, membentuk zigot yang akan
                         berkembang menjadi embrio.

                  Signifikansi Monospermi

                  Mencegah        kelainan      genetik     akibat      kelebihan      DNA       sperma.

                  Menjaga  jumlah  kromosom  stabil  pada  spesies  (misalnya,  manusia  memiliki  46
                  kromosom: 23 dari ayah dan 23 dari ibu).



                  2. Polispermi: Masuknya Lebih dari Satu Sperma
                  Polispermi adalah kondisi di mana lebih dari satu sperma masuk ke dalam sel telur.

                  Jika tidak dicegah, hal ini dapat menyebabkan gangguan perkembangan embrio
                  karena  jumlah  kromosom  menjadi  tidak  normal.  Mekanisme  Pencegahan

                  Polispermi

                  Sebagian besar organisme memiliki mekanisme alami untuk mencegah polispermi:

                      1.  Perubahan potensial membran sel telur
                         Setelah satu sperma masuk, terjadi perubahan listrik pada membran sel telur

                         yang mencegah sperma lain masuk.

                      2.  Reaksi kortikal

                         Granula kortikal  melepaskan enzim yang mengubah zona pelusida menjadi
                         keras, sehingga sperma lain tidak dapat menembusnya.






                                                             68
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85