Page 81 - SPH - 19 Mar 2025
P. 81
Dampak Polispermi
• Jika lebih dari satu sperma masuk, jumlah kromosom menjadi tidak normal,
menyebabkan kelainan genetik pada embrio.
• Zigot yang terbentuk sering mengalami gagal perkembangan atau kematian
embrio dini.
Jenis Polispermi
a. Polispermi Fisiologis
• Terjadi secara normal pada beberapa spesies, seperti burung dan amfibi.
• Meskipun beberapa sperma masuk, hanya satu inti sperma yang berfusi
dengan inti sel telur.
b. Polispermi Patologis
• Terjadi secara tidak normal dan menyebabkan kelainan kromosom pada
embrio.
• Biasanya menyebabkan kematian embrio atau gangguan dalam
perkembangannya.
3. Partenogenesis: Perkembangan Embrio Tanpa Pembuahan
Partenogenesis adalah proses perkembangan embrio tanpa fertilisasi oleh
sperma. Sel telur berkembang menjadi individu baru hanya dengan mekanisme
genetik dari induk betina. Partenogenesis terjadi pada beberapa invertebrata
(misalnya lebah dan semut), reptil, serta beberapa spesies ikan dan amfibi. Berdasarkan
aktivitas genetiknya, partenogenesis dapat dibedakan menjadi:
Partenogenesis Alamiah
Terjadi secara normal pada beberapa spesies, seperti:
• Serangga → Pada lebah, semut, dan kutu daun, telur yang tidak dibuahi dapat
berkembang menjadi individu haploid.
• Reptil → Beberapa spesies ular dan kadal dapat bereproduksi tanpa pejantan
dalam kondisi tertentu.
• Ikan dan amfibi → Misalnya, pada ikan hiu zebra, partenogenesis dapat terjadi
dalam lingkungan tertentu.
69